View Full Version
Jum'at, 01 Dec 2017

Apa Kabar Generasi Muda?

Sahabat VOA-Islam...

Perbincangan mengenai generasi muda dengan segala kelakuannya rasanya tidak pernah habis. Saya pun turut merasakan keprihatinan. Sebut saja, akhir-akhir ini di media sosial muncul istilah kids zaman now, atau generasi micin yang di identikkan dengan potret  generasi-generasi rusak dan Amoral yang kian variatif.  Hal ini menunjukkan  bahwa generasi muda kini memang sedang bermasalah.

Masalah ini terjadi tidak begitu saja.  Sekulerisme dan liberalisme lah berperan penting dalam upaya ini. Pemisahan antara agama dan kehidupan menjadikan generasi muda krisis identitas, tidak memahami jati diri, yang akhirnya terikut dan terjun kepada derasnya arus  liberalisme  dipelopori oleh media-media yang menampilkan tayangan tidak mendidik. Sudahlah begitu, kontrol masyarakat juga sangat minim.

Hal ini jauh berbeda dengan generasi emas yang dihasilkan oleh Peradaban islam. Peradaban islam mampu mencetak para generasi penakluk seperti Umar bin Abdul Aziz, Muhammad Al fatih, Salahudin Al-Ayyubi. Peradaban Islam juga mampu mencetak  ratusan ilmuwan muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khowarismi, Abbas Abu Firnas, Maryam Al-asturlabi.

Sangatlah mungkin yang demikian ada. Sebab sistem yang diterapkan saat itu adalah sistem Islam, yang mana aturannya membuat individu maupun keluarga menjadi individu dan keluarga yang betul-betul memegang Islam, Masyarakatnya pun masyarakat yang tidak diam ketika terjadi kemungkaran.

Mengingat generasi muda adalaha aset, maka aset ini harus betul-betul dijaga. Penjagaan tidak cukup hanya dari individu, keluarga, melainkan masyarakat serta negara. Jika ketiga-tiganya ini terealisasi maka akan lahir generasi generasi penerus yang berkualitas, tentu saja hal ini bisa terwujud nyata manakala ada penenerapan islam secara kaffah. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Indri Cahya Ningrum, Surabaya


latestnews

View Full Version