View Full Version
Kamis, 07 Dec 2017

Panji Tauhid Liwa dan Raya, Sudahkah Kita Mengenalnya?

Oleh: Minah, S.Pd.I*
 

Mungkin sebagian dari kita umat Muslim, masih ada yang belum tahu panji umat Islam. Bisa jadi belum tahunya itu dikarenakan belum mencari tahu atau bahkan diam saja. Karena banyak dari kita hanya disibukkan dengan aktivitas pribadinya saja. 

Akan tetapi, sejak aksi bela Islam 212 tahun 2016, dua panji itu menjadi bahan perbincangan. Apa pasal? Karena bentangan panji hitam yang berukuran besar itu melintasi para jamaah. Subhanallah, para jamaah pun ingin memegang bendera tersebut, karena itu adalah bendera kaum Muslim.

Saat reuni 212 tahun 2017, kibaran panji tersebut kembali melintasi jamaah. Kelak panji ini akan digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim.

Di dalam Islam, panji atau bendera ini menduduki posisi yang sangat tinggi. di dalamnya bertuliskan kalimat tauhid, ‘La Ilaha illaAllah Muhammad Rasulullah’. Dahulu, bendera ini selalu dipegang oleh tangan yang suci dan mulia, tangan Rasulullah saw di atas sebilah tombak dalam setiap peperangan dan ekspedisi militer.

Begitu mulianya kedudukan bendera ini, Nabi saw pernah menyerahkan bendera ini kepada beberapa sahabat yang sangat pemberani, seperti Ja’far ath-Thiyaar, ‘Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin ‘Umair. Para sahabat ini senantiasa mempertahankan bendera dan panji-panji ini dengan penjagaan yang sangat sempurna. Mereka menjaga benderanya dengan sepenuh jiwa.

Telah dikuatkan dalam beberapa riwayat bahwa ada dua bendera dalam Islam. Yang pertama disebut Al-Liwa’, sebagai tanda bagi pemimpin tentara kaum muslimin dan sebagai bendera Negara Islam. Sedangkan bendera lain disebut Ar-Rayah dan digunakan oleh tentara kaum muslimin.

Bendera Al-Liwa’ rasulullah SAW. Adalah sepotong kain putih dengan tulisan “Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullah” di tengahnya. Bendera Ar-Rayah Rasulullah SAW, adalah sepotong kain wol hitam dengan tulisan “Laa Ilaaha Illallaah Muhammadur Rasulullah” di tengahnya. Dengan demikian, Liwa’ adalah bendera putih dengan tulisan hitam, sedangkan Rayah adalah bendera hitam dengan tulisan putih.

“Panji (rayah) Rasulullah SAW berwarna hitam dan benderanya (liwa) berwarna putih, tertulis padanya: Laa Ilaha IllaAllah Muhammad Rasulullah.” (HR.Thabrani).

Jadi teringat kisah Rasulullah, pada saat  kaum Muslim menyerang dan mengepung benteng-benteng Yahudi Khaibar, tetapi mereka belum berhasil mengalahkan musuh hingga Rasulullah SAW bersabda: “Besok akan kuserahkan bendera perang (ar Rayah) ini kepada seseorang yang Allah dan Rasul mencintainya dan dia pun mencintai Allah dan RasulNya. Allah akan memenangkan kaum Muslimin lewat tangannya.”

Para sahabat bergembira dengan kabar ini dan semua berharap agar bendera tersebut akan diserahkan kepadanya, hingga Umar ra berkata, “Aku tidak pernah berambisi terhadap kebesaran, kecuali pada waktu ini.”

Pada pagi hari itu sahabat bergegas berkumpul di hadapan Rasulullah. Masing-masing berharap akan diserahi bendera komando. Akan tetapi, Rasulullah bertanya, “Dimanakah Ali?" Mereka menjawab, “Dia sedang sakit mata, sekarang dia berada di perkemahannya.” Rasulullah  mengatakan, “Panggillah dia.” Maka mereka memanggilnya.


Kemudian Ali datang dalam keadaan sakit mata lalu Rasulullah meludahi matanya dan sembuh seketika, seakan-akan tidak pernah merasakan sakit. Beliau menyerahkan panji arrayah dan berwasiat kepadanya. “Ajaklah mereka kepada Islam sebelum engkau memerangi mereka. Sebab demi Allah, seandainya Allah memberikan hidayah seorang diantara mereka lewat tanganmu maka itu sungguh lebih baik bagimu daripada  onta merah (harta bangsa arab yang paling mewah ketika itu.” (HR. Muslim).

Kemuliaan bendera tersebut menjadi salah satu kebanggaan bagi para pembawanya, tak terkecuali para sahabat yang Allah muliakan. Mereka berlomba-lomba menawarkan diri membawa bendera tersebut. Apalagi jika langsung diamanahi oleh Rasulullah, tentu akan senang sekali.  Mereka akan berusaha untuk menjaga dan melindungi walau nyawa taruhannya.

Subhanallah, begitu mulianya panji Rasulullah. Oleh karena itu harus dijaga kemuliaannya. Panji Rasulullah merupakan panji tauhid yang merupakan bendera kaum Muslim. Ingat ya, warna yang hitam (rayah) dan putih (Liwa), bertuliskan Tauhid. Panji inilah yang akan mempersatukan umat Islam. So, jangan salah lagi untuk memahaminya. Oke! (rf/voa-islam.com)

*Penulis adalah pengajar, praktisi pendamping anak dan remaja, anggota Revowriter.

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version