View Full Version
Selasa, 02 Jan 2018

Inilah Kunci Surga bagi Para Perindunya

Oleh: Shafayasmin Salsabila

Surga adalah kampung halaman anak Adam. Allah memberikannya sebagai penghargaan bagi hamba yang telah bersusah payah dalam perjuangan menuju RabbNya. Surga adalah tempat kenikmatan abadi. Di dalamnya akan mewujud segala apa yang diinginkan oleh hati. Karenanya wajar jika surga begitu dirindukan dan menjadi tumpuan harapan serta janji yang menggiurkan bagi orang yang beriman.

Jika kita termasuk para pemburu surga tentu harus tahu apa saja kunci-kunci pembuka pintu surga. Karena tanpa kunci, niscaya pintu surga tidak akan bisa terbuka. Kali ini saya akan berbagi dua kunci dari beberapa kunci surga. Sekalian saya cantumkan dengan detil ayatnya supaya kamu bisa ikut cek di Quran ya. 

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. At-Taubah: 20-22)

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS As-Saff : 10-12)

Nash-nash di atas mengabarkan bahwa keimanan akan meminta segala-galanya. Itulah yang disebut pengorbanan. Keimanan pula yang mendorong seseorang untuk berhijrah juga berjihad.

Sahabat Voa-islam, berhijrah dan berjihad di jalan Allah, bukanlah suatu perkara yang remeh. Faktanya kaum muhajirin yang memenuhi seruan hijrah, meninggalkan semuanya di Makkah. Baik itu rumah, harta benda, ternak bahkan keluarga, hanya karena Rasul SAW yang menyuruh atas perintah Allah Ta'ala.

Mereka melakukan perjalanan darat melintasi gurun pasir tandus berjarak ratusan kilo meter, dengan kengerian yang sangat. Mereka sadar apa yang mereka lakukan taruhannya adalah nyawa jika kafir Quraisy memergoki. Kelelahan dan habisnya perbekalan pun bisa membuat mereka meregang nyawa. Namun bayangan akan surga serta api keimanan yang terlanjur berkobar di dada tak mampu mencegah kaki-kaki mulia itu menapaki pasir nan panas di hari yang terik dan malam yang dingin mencekam.

Setelah mereka sampai di Madinah, apakah perjuangan mereka usai? Tidak. Negara Islam yang didirikan Nabi sebagai kekuatan baru dituntut untuk menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia. Berdirinya negara ini tidak akan mungkin pula didiamkan oleh orang-orang kafir yang memusuhi Islam. Karenanya turunlah perintah jihad untuk menghadapi perlawanan negara kafir serta perluasan wilayah guna menyebarkan cahaya Islam bagi seluruh umat manusia.

Apa yang dikorbankan bukan sembarang. Para sahabat berlomba mengerahkan kemampuan mereka. Semua harta yang mereka miliki digunakan untuk memfasilitasi keperluan perang; tunggangan, perbekalan dan pedang. Nyawa sekali pun mereka jual untuk membeli surga.

Para shahabiyah pun tidak kalah semangatnya. Nusaibah Binti Ka’ab ra, adalah salah satu diantaranya. Beliau memutuskan untuk mengangkat pedang guna melindungi Rasul di medan jihad pada perang Uhud, sesaat setelah suami dan anak-anak lelakinya satu persatu menjemput syahid. Saat ia merasa tidak lagi memiliki apa-apa untuk dikorbankan, maka ia tahu yang tersisa hanyalah nyawanya.  

Begitulah korelasi antara iman, hijrah dan jihad. Kesatuan dari ketiganya menjadi kunci pembuka surga. Pada poin ini keimanan menjadi kekuatan seseorang untuk tetap dalam hijrah dan sedia memberikan pengorbanan terbaiknya. Kunci surga yang pertama ini sangat penting, karena itu butuh lebih digencarkan melalui syiar islam, atau yang lebih kita kenal dengan dakwah.

Oleh karena itu, aktivitas dakwah menjadi satu hal yang umat butuhkan dan harus diperjuangkan. Jangan biarkan dakwah dibungkam atau diamputasi. Perjuangan untuk menghilangkan perintang yang menghalangi laju dakwah adalah salah satu dari bentuk pengorbanan itu sendiri. Karena itu tunjukkanlah bukti sekecil apapun dimana keberpihakan kita. Pada dakwah Islamkah atau pada mereka yang tidak menghendaki Islam menjadi besar dan bangkit?

Adapun kunci syurga ke dua ada pada QS. Al Baqarah: 245

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan."

Termasuk amalan yang dapat menghantarkan seseorang ke dalam syurga adalah memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, yakni sedekah atau infak.

Infak yang memiliki nilai terbesar di hadapan Allah adalah infak fii sabilillah, yakni untuk perjuangan (dakwah) Islam. Sudahkah kita memanfaatkan kunci-kunci surga tersebut seoptimal mungkin? Wallahu a'lam bish-shawab. (rf/voa-islam.com)

*Penulis adalah pengurus Majlis Ta'lim Sahabat Alquran dari Indramayu

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version