View Full Version
Senin, 29 Jan 2018

Entrepreneur Mahasiswa, Satu Langkah Atasi Pengangguran

Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisktik (BPS), penduduk Indonesia berjumlah 261.890 jiwa. Jumlah penduduk yang demikian besar tentu akan menjadi beban pembangunan ekonomi negara. Meskipun di sisi lain kita juga mendapatkan bonus demografi dengan angkatan usia produktif.  

Permasalahan utama pembangunan ekonomi di Indonesia adalah tingginya angka pengangguran dan lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tercatat pada bulan November 2017 saja, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,50% sedangkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini atau di triwulan ke III tumbuh sebesar 5,03% jumlah tersebut telah naik dari tahun 2014 sebesar 4,79% yang mana itu merupakan presentase terendah dari 6 tahun terakhir.

Dibutuhkan entrepreneur sebesar lebih dari 4% dari jumlah penduduk untuk bisa menjadikan masyarakatnya sejahtera. Berdasarkan data BPS 2016 dengan jumlah penduduk 252 juta, jumlah wirausaha non pertanian yang menetap mencapai 7,8 juta orang atau 3,1%. angka tersebut masih belum baik  jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia 5% dan Singapura 7%.

Peningkatan jumlah pengusaha baru di Indonesia tentu dapat meningkatkan pembukaan lapangan perkerjaan baru dan sangat berpengaruh dalam mengurangi pengangguran di Indonesia. Salah satu yang mendorong agar tumbuhnya pengusaha baru adalah pembukaan usaha produktif di kalangan mahasiswa, dengan kata lain mahasiswa pun dituntut untuk ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan membentuk kelompok usaha dan menggiatkan pengembangan entrepreneurship tingkat mahasiswa.

Hal yang mendasari keinginan menjadi pengusaha bisa jadi hanya karena dua hal; pertama, karna ada peluang. Kedua, tidak ada pilihan untuk bekerja lain karena tidak memiliki skill. padahal menjadi seorang pengusaha juga adalah pilihan dan harus mempunyai skill. Sebagian besar mahasiswa yang lulus dari pendidikanya hanya berfikir mereka akan bekerja dimana dan kepada perusahaan apa. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menjadi buruh dan tidak sesuai dengan jurusan, keahlian ataupun minat mereka.

Menjadi seseorang pengusaha mempunyai kelebihan tersendiri. Pertama, pengusaha dapat Menentukan gaji sendiri. Sebesar apa pun gaji yang kita inginkan tentu akan mengacu pada sebesar apa kinerja kita, juga sekeras apa kita bekerja hingga kita dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

Kedua, tidak terikatnya waktu dalam bekerja. Karyawan hanya bekerja minimal 8 jam perhari sehingga penghasilannya pun akan mentok sesuai dengan job dia. Sedangkan pengusaha bisa kurang atau malah lebih banyak. Semakin giat, semakin banyak jam kerjanya  seseorang dalam usahanya, kemungkinan keberhasilanya semakin besar pula. Sebaliknya, semakin malas dalam berusahanya juga akan berdampak terhadap pendapatanaya.

Ketiga, menciptakan lapangan pekerjaan baru.Hal Inilah yang sangat bermanfaat selain untuk sendiri juga bagi orang lain.Menciptakan lapangan pekerjaan sangat membantu untuk mengurangi angka kemiskinan serta pengangguran di Indonesia.

Oleh sebab itu kedepanya kampus-kampus di harapkan untuk terus mendukung program-program mahasiswa yang berhubungan dengan perekonomian. Selain dapat membantu mahasiswa tersebut ketika selesai pendidikan, juga mampu membantu negara dalam menyiapkan pengusaha baru untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. [PurWD/voa-islam.com]

  • Penulis : Waryadi, Mahasiswa STEI SEBI

latestnews

View Full Version