Jaman Now,
Orangtua pengen gaya muda, anak muda berlagak dewasa
Jaman now,
Pergaulan bebas merajalela, dekat agama dibilang sok sholihah
Jaman now,
Rela mati demi Sang Idola, matipun tak mengapa, seolah menganggap akhirat tak ada.
Jaman Now,
Menasehati dianggap menggurui, Ngaji islam dibilang fanatis
Jaman now,
LGBT dilindungi, dakwah islam dipersekusi
Jaman Now,
Pro LGBT menjunjung tinggi hak asasi, yang kontra dibilang intoleransi
Menutup diri sejarah kam sodom disanksi sang Ilahi, seolah itu tak kan terjadi lagi
Jaman Now,
LGBT tak lagi malu unjuk gigi, didanai, didukung negeri pro liberalisasi. Lalu generasi kami, apa yang akan terjadi?
Jaman Now,
Pro rezim dianggap cinta negeri, kontra rezim dituduh anti NKRI. Seolah negeri milik mereka pribadi, kami tak diijini beropini dan mengkritisi kebijakan yang bikin rakyat terdzolimi.
Jaman Now,
Negeriku tak seindah pelangi, karena pelangi dirusak oleh perilaku hewani, bahkan hewan saja tak sudi bercampur sesama jenis.
Jaman Now,
Negeriku tak lagi memadai untuk kami yang butuh diurusi, mereka hanya bilang,’jangan manja, urus dirimu sendiri’.
Jaman Now,
Negeri muslim mayoritas ditindas tirani minoritas.
Jaman Now,
Negeriku yang bukan negara agama, bukan pula negar sekuler, tapi negara pancasila, namun kami tak melihat keadilan ada disana.
Jaman Now,
Negeriku negara hukum, tapi hukumnya dimanipulasi
Ahh... terlalu banyak problem di negeriku, lalu kepada siapa kami adukan perkara yang pelik ini?
Yang kami ingini negeri ini menjadi negeri yang diberkahi, bukan negeri yang banyak dikhianati oleh penguasa dan pejabat yang sesumbar janji-janji palsu. Mereka yang ingkari janji pantas disebut pengkhianat. Kami tak butuh pengkhianat, yang kami butuhkan pemimpin yang amanat.
Salam Revolusi,
Zukhruf F. Islami
Mahasiswi STKIP-PGRI
Kota Pasuruan