View Full Version
Selasa, 20 Feb 2018

Remaja Zaman Now: Antara Harapan dan Kenyataan

 
Oleh: Winda Yusmiati, S.Pd*
 
"Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli,"
 
Itulah cuplikan syair bang H Roma Irama yang populer di masanya, yang menggambarkan karakter seorang remaja. 
 
Sepertinya syair itu mewakili kondisi remaja saat ini, dengan semangat yang tinggi namun kadang perilakunya tidak syar'i. 
 
Apa yang ada di benak kita ketika mendengar kata remaja?
Pasti identik dengan sosok yang memiliki potensi yang besar, kreatif, cerdas dan agent of change. Namun, apakah remaja zaman now juga masih identik dengan hal demikian?Jawabannya tentu tidak. 
 
Remaja yang seharusnya terdepan dalam berkarya, kini sebaliknya. Remaja kini (walaupun tidak semuanya) sangat erat dengan kasus-kasus yang menyesakkan dada. Seperti pergaulan bebas, narkoba, pornografi, miras, pencurian, LGBT bahkan bunuh diri itu disandang oleh remaja. Sungguh miris!
 
Apa yang menyebabkan kondisi remaja zaman now demikian? 
Budaya liberal yang berakar dari sekulerisme ini yang meniadakan peran Sang Pencipta untuk mengatur kehidupan, inilah penyebab yang membawa remaja terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, LGBT dll. 
 
 
Bagaimana Islam memandang remaja?
 
Kualitas generasi muda (remaja) adalah salah satu penentu masa depan bangsa. Islam memberikan amanah agar masa muda benar-benar dimanfaatkan untuk menyiapkan bekal untuk berkiprah dan membangun masyarakat. Nabi saw, telah bersabda, "Tidak beranjak kaki anak Adam dari hadapan Allah hingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya, dihabiskan untuk apa; tentang usia mudanya, diisi dengan apa; tentang hartanya, dari mana dia dapatkan dan digunakan untuk apa; dan amalannya dari ilmu yang dia miliki?" (HR. At-Tirmidzi).
 
Islam menetapkan generasi muda (remaja) harus mendapatkan pendidikan dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat untuk menetapkan orientasi hidupnya sebagai hamba Allah, membangun kepribadian Islam serta menyiapkan modal ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan dan bekal untuk menjadi pemimpin bangsa. Islam memberikan tanggung jawab pembinaan generasi muda di pundak individu, orangtua/keluarga, lingkungan masyarakat dan negara. 
 
Generasi muda hari ini tidak akan memiliki kualitas sebagai pemimpin jika sistem kapitalisme-liberalisme masih merajai.
 
Hanya sistem Islam (khilafah Islamiyyah) lah yang akan melahirkan remaja yang beriman, berkualitas, mampu mengukir prestasi dan memimpin masa depan. [syahid/voa-islam.com]
 
*Penulis adalah Alumni UPI, Sekarang Ibu Rumah Tangga yang bertempat tinggal di Purwakarta

latestnews

View Full Version