View Full Version
Ahad, 25 Feb 2018

Yuk, Jadi Muslim Maksimalis!

Oleh: Yunita Gustirini*

"Jadi muslim tuh, biasa aja! Gak usah ekstrim!"

"Ngapain sih, pake baju kedodoran kayak karung?"

"Gak perlu kearab-araban, kalee.. Yang penting kita salat, berbuat baik, jujur. Udah, gitu aja cukup."

Sobat muda voa-islam, mungkin kalian pernah dengar ungkapan-ungkapan serupa. Ungkapan yang dilontarkan oleh mereka yang (katanya) ingin berislam biasa aja. Seakan mereka "gak nyaman" kalo ada yang berpakaian syar'i, aktif di pengajian, atau mendakwahkan Islam.

Menurut mereka, ikut kajian keislaman gak asik. Mengenakan jilbab (gamis) panjang plus khimar (kerudung) terlalu berlebihan, gak gaul.

"Ribet deh lihatnya!" gitu katanya.

Benarkah ada Islam biasa aja? Apakah ada juga Islam yang gak biasa? Sejatinya, Islam tidak bermacam-macam, teman. Islam hanya satu macam saja. Islam yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW tak kan pernah berubah sejak awal Allah menurunkannya hingga akhir dunia.

Islam gak sekadar agama. Islam adalah mabda, ideologi atau 'way of life'.

Islam dien yang benar dan sempurna. Benar karena langsung bersumber dari Sang Penguasa Kehidupan. Kebenarannya memuaskan akal dan sesuai fitrah manusia.

"Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam." (TQS. Ali Imran: 19)

Islam juga agama yang sempurna. Punya aturan yang lengkap untuk mengatur seluruh urusan manusia. Saking lengkapnya, tak ada urusan manusia, kecuali ada aturannya dalam Islam. Komplit!

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku cukupkan nikmatKu kepadamu, dan telah ku ridhai Islam menjadi agamamu." (TQS. Al Maidah: 3)

"Wahai orang-orang yang beriman. Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh dia musuh yang nyata." (TQS Al Baqarah: 208)

Bagi seorang muslim, ayat tersebut mewajibkan  kita menaati aturan Allah dan Rasul-Nya dengan total. Tanpa pilih-pilih. Melaksanakan dengan suka rela, tanpa paksaan. Jadi bukan Islam biasa aja atau ala kadarnya, tapi Islam yang lengkap, kaffah.

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah mentapkan sesuatu ketetapan (hukum) akan ada pilihan (hukum lain) tentang urusan mereka. (TQS. Al Ahzab: 36).

So, gak perlu baper alias bawa perasaan ya. Apalagi sampe sedih, kecewa, marah. Biarkan hijab syar'imu dibilang kudet. Gak masalah dicap gak gaul karena kalian aktif di pengajian. Gak perlu emosi dibilang kearab-araban. Aamiin-kan saja. Siapa tahu, Allah benar-benar izinkan kita ke Arab. Bisa mengunjungi Baitullah, Cuy. Pasti mau dong!

Justru kalian luar biasa, teman. Di tengah gaya hidup sekuler-kapitalisme saat ini, kalian tetap tampil kinclong dengan Islam. Di usia mudamu, kalian persembahkan ketaatan sejati pada Illahi.

Jangan larut dalam gaya hidup bebas tanpa aturan-Nya. Justru jadilah muslim yang total, yang berislam secara pol-polan. Itulah muslim maksimalis! Begini nih seharusnya kita berislam. Sepakat dong ya! (rf/voa-islam.com)

*Revowriter Bandar Lampung

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version