View Full Version
Kamis, 01 Mar 2018

Bersegera Taat Sebelum Menyesal di Akhirat

Sahabat VOA-Islam...

Ketaatan kita sering fluktuatif, kadang rajin, kadang malas, kadang kuat, kadang lemah. Dalam mempertahankan ketaatan ini, kita butuh ilmu dan pembiasaan. Kenapa harus dipertahankan? Agar kita tidak menyesal di akhirat kelak.

Sebagaimana kita tahu, kita diberikan umur yang terbatas di dunia ini, waktu kita terbatas. Jangan sampai kita termasuk orang yang mengabaikan nikmat waktu. Rasulullah saw bersabda, “Ada dua macam nikmat yang di dalamnya banyak manusia tertipu, yakni kesehatan dan waktu luang” (HR. Muslim).

Berkaitan hadist di atas, mengutip Ibnu Bathal, imam Ibnu Hajar dalam Fath al Bari, antara lain menjeaskan, “Siapa saja yang memiliki waktu luang dan kesehatan hendaklah tidak terpedaya dengan meninggalkan syukur kepada Allah swt yang telah melimpahkan kenikmatannya kepada dirinya. Diantara bentuk syukur adalah mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Siapa saja yang lengah dalam ketaatan, ia telah terpedaya.

Waktu atau kesempatan adaah nikmat Allah yang bersifat fana. Ia akan habis dan tidak bisa kembali. Sayang, sering orang menangguhkan amal sholeh karena selalu berpikir akan ada esok hari, akan ada kesempatan kedua, ketiga, dst.

Akhirnya orang hanya menyesali waktu yang telah berlalu dan membuang kesempatan yang seharusnya ia manfaatkan. Padahal Rasulullah saw bersabda, “manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara, masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan masa hidupmu sebelum kematianmu” (HR. Al BAihaqi)

Ketika waktu di dunia kita sudah berakhir, sakratul maut tiba, maka manusia pun menyesal. Al Qur’an mengabarkan ketika sakratul maut menjemput, banyak manusia yang meratap dan menyesali umurnya yang dihabiskan dengan sia-sia. Kemudian, saat dibangkitkan, banyak manusia yang menyesal setelah menyaksikan neraka jahannam. Tidak bisa lagi bagi manusia untuk mengelak atau membantah janji Alah tentang hari pembalasan.

Oleh sebab itu, manusia tidak bisa menghentikan perputaran waktu. waktu terus berjalan hingga ajal menjemput. Hal yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan ketaatan untuk menghadapi hari esok, hari akhir.

Allah berfirman, “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat). Bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Tahu atas apa yang kalian kerjakan.” (TQS. 59: 18-19)

Maka, bersegeralah mengerjakan amal sholih dan ketaatan kepada Allah swt. berusaha melaksanakan perintah Alah di muka bumi agar tidak menyesal akhirnya. Wallahu’alam bish shawab. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Yayad, Ujung Berung, Bandung


latestnews

View Full Version