View Full Version
Rabu, 07 Mar 2018

FPMI: Neoliberalisme Masih Bercokol Dan Mengangkangi Negeri Ini

BANDUNG (voa-islam.com) - Bersamaan dengan momentum 94 tahun runtuhnya Institusi pemersatu dan pelindung Umat, pelaksana Syariat yakni Khilafah Islamiyyah, FPMI (Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam) menyelenggarakan Forum Tokoh dan Aktivis Muda bertajuk “Menentukan Masa Depan Negeri”.

Acara yang diselenggarakan ini dihadiri oleh berbagai tokoh pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi dalam menyikapi berbagai fenomena dan kebijakan pemerintah.

Acara ini juga dihadiri oleh lebih dari 30 Lembaga Kaum Muda Muslim di Jawa Barat. Perwakilan tokoh dan aktivis muda bergantian menyampaikan pernyataan bahwa negeri ini masih mengalami krisis multidimensi berkepanjangan.

“Indonesia diserang oleh bentuk penjajahan gaya baru dalam wujud Neoimperialisme. Penjajahan fisik berubah menjadi penjajahan secara politik untuk menjadikan sebuah Negara bergantung kepada Negara adidaya. Melalui pola pembangunan fisik dan SDM, Asing masuk mewujudkan ketergantungan tersebut. Sikap pemuda, jangan sampai terperosok kepada lubang yang sama,” kata Indra Lesmana sebagai ketua Gema Pembebasan Jawa Barat.

Bang Ipank Fatin A, dari Muslim Analyze Institute, memberikan pandangannya.

“Melihat kondisi Negeri hari ini, sungguh memprihatinkan, kacau balau dari berbagai aspek kehidupan. Neoliberalisme masih bercokol dan mengangkangi Negeri ini," katanya.

Selain itu ia mengutip beberapa pandangan pengamat geopolik dunia tentang pola Imperialisme modern.

"Imperialisme modern dioperasionalkan dengan. Pertama, melakukan pendekatan formal (formal geopolitics), interest yang dilakukan adalah melalui lembaga strategis, melalui kelompok pemikir dan akademisi. Kedua, Practice Geopolitics. Hal ini dijalankan melalui berbagai kebijakan luar negeri, birokrasi dan lembaga-lembaga politik yang mengekor kepada kekuatan tunggal dunia. Ketiga Secara umum (popular Geopolitics), Imperialisme dijalankan melalui media masa, film, novel dan lain sebagainya,” paparnya.

Acara berlangsung dengan paparan-paparan pandangan dari para aktivis dan tokoh kampus. Mashun mewakili Pihak FPMI mengungkapkan.

“Agenda ini harus diteruskan secara lebih serius dengan forum khusus untuk merumuskan langkah taktis dan strategis dari kaum muda muslim untuk membangun peran dan perjuangan demi kehidupan masa depan yang lebih baik serta berkontribusi positif membangun negeri,” pungakasnya. [tatang/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version