View Full Version
Rabu, 14 Mar 2018

Dilan, Propaganda Dunia Remaja


Oleh: Aulia Izzatunnisa (Anggota Akademi Menulis Kreatif)

Film yang berjudul “Dilan” yang diambil dari novel tahun 1990an karya Pidi Baiq laris tayang di bioskop. Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini mengangkat tema percintaan remaja SMA.

Tidak perlu waktu yang lama film ini mampu menjadi sorotan para remaja, sosok Dilan pun kian diidamkan para gadis. Masa muda memanglah masa-masa dimana energi sedang memanas, semangat yang menggelora dan naluri yang membuncah condong kepada labil.

Pada kondisi seperti ini pihak lain memanfaatkan remaja labil menjadi objek propaganda budaya asing dengan gaya hidup yang serba bebas. Propaganda yang kita kenal dengan 3F (Food, Fashin, Film) terus mewarnai gaya hidup para remaja.

Perlu kita sadari film dan sinetron yang tayang disetiap layar kaca saat ini mendominasi tentang pergaulan remaja yang buruk, menumbuhkan nilai-nilai karakter generasi yang lemah. Jika hal itu dibiarkan secara terus menerus, maka gaya hidup hedonis dan liberal yang kelak akan tertanam sebagai karakter generasi penerus negeri ini.

Meskipun pemerintah membuat program pembentukan karakter namun pada kenyataannya pembentukan karakter tersebut tidak terwujud dalam kepribadian generasi. Bagaimana mungkin akan tertanam karakter integritas pada generasi jika tayangan pemicu naluri seksual justru bebas beredaran.
Pembentukan karakter itu tentu penanaman sebuah nilai secara utuh dan paling mendasar, yang lalu akan secara otomatis tercermin dalam kepribadian seseorang.

Jika kita menginginkan generasi emas seperti Ibnu Sina (Avecheina) ahli bidang kedokteran, Imam syafi’i, Al Khawarizmi mereka adalah ilmuwan dunia yang berkarakter mulia, maka tentu sistem pendidikan yang diterapkannyapun adalah sistem pendidikan yang memiliki landasan kuat tidak seperti buih lautan yang mudah terbawa oleh arus dan mudah berubah-ubah seperti sistem pendidikan saat ini.

Islam tentu sangat menjaga generasi dalam hal memelihara potensi yang ada para pemudanya dengan penerapan sistem pendidikan yang bertujuan menciptakan manusia bertaqwa serta memiliki kepribadian islam secara utuh, dan mendorong generasinya menjadi penyumbang peradaban islam dalam segala hal termasuk bidang teknologi.

Pada intinya, penting adanya penerapan aturan islam secara menyeluruh yang mampu menciptakan manusia berkarakter mulia, serta menjaga generasi dari serangan budaya asing yang bertujuan merusak kepribadian generasi. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version