View Full Version
Sabtu, 21 Apr 2018

Itu Bukan Duniaku Lagi

Oleh: Jasmyne Sabiya
 
Sahabat..
 
Apa yang kau lakukan ketika kejumudan itu datang? Berfikir di luar ruang. Buntu. Tenggelam dalam kelalaian. Tapi di sisi lain jiwa terus berusaha mendobrak kebekuan. Disaat jiwa ini terus melawan kejumudan untuk mengatasi keadaan.
 
Sahabat...
 
Mungkin kita berfikir yang sama. Menjadi diri yang tangguh, bertahan  di tengah zaman now memang tidak mudah. Lebih-lebih telah tertanam pemikiran hedonis dalam diri.
 
Hedonisme adalah suatu pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Meraih materi dunia sebanyak banyaknya demi kebahagiaan semu yang tiada guna. Tentu tidak ada meraih akhirat di dalamnya.
 
Dulu inilah warna hidupku. Dan entah pikiran dari mana tiba-tiba aku mengingatnya kembali. Bisikan-bisikan itu pun datang. Mungkin jumudnya saat ini karena aku terlalu mengejar akhirat, sehingga dunia ku sia-siakan begitu saja.
 
Tidakkah aku ingin seperti dulu? Tidak ada kata kejumudan. Karena terus bergelimangan kesenangan yang tak pernah hilang. Berfikir bebas tanpa aturan. Rasanya sangat menyenangkan.
 
Na'uzubillah...
 
Sahabat... Jangan pernah mendengar bisikan-bisikan itu. Mengingat apa lagi memberi celah kepada syetan sehingga kita berfikir kembali. Sungguh, dalam Islam jelas bahwa perbuatan yang tidak sesuai aturan Islam dan syariat Islam hukumnya haram. Termasuk juga pemikiran hedonis yang menyesatkan.
 
Sahabat...
 
AlQuran sudah menjelaskan apa tujuan Allah menciptakan manusia di dunia ini. Allah SWT berfirman:
 
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
 
Sungguh sahabat...
 
Kehidupan dunia merupakan kehidupan yang penuh tipu daya dan permainan yang memperdayakan. Dalam Alquran Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
 
وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
 
Artinya: “Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali ‘Imraan ayat 185)
 
Tiba-tiba aku kaget mendengar suara azhan yang berkumandang. Kemudian aku tersenyum karena Allah memanggil ku dalam keistiqomahan hijrahku saat ini.
 
Sekilas ku ingat yang berlalu, dan kemudian hati kecilku berkata. Sungguh aku tak ingin kembali seperti dulu. Pergilah. "itu bukan duniaku lagi". [syahid/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version