View Full Version
Rabu, 06 Jun 2018

Agen Perubahan Pembangkit Umat

Oleh: Annisa Mutiani

(Pelajar SMA & Anggota Akademi Menulis Kreatif 

Mahasiswa memiliki peran penting yakni menjadi 'agent of change', bertindak sebagai penggerak yang mengajak seluruh masyarakat untuk berubah ke arah yang lebih baik. Bukan waktunya lagi sebagai mahasiswa hanya diam lantas tidak peduli dengan permasalahan umat.

Berita terhot dalam lingkup mahasiswa, salah seorang anggota Badan Intelejen Negara (BIN), Budi Gunawan mengatakan bahwa paham radikal yang tersebar di kalangan mahasiswa akan membentuk terorisme generasi baru. Metrotvnews.com

Banyak bukti mengatakan bahwa terminologi radikalisme diarahkan kepada paham Islam ideologis dan ide Khilafah. Dengan menuduh bahwa ide ini akan memecah belah masyarakat, merusak kebhinekaan dan akan melenyapkan NKRI.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan terhitung sudah 39% mahasiswa Indonesia telah mengemban paham ideologi Islam dan menyuarakan Khilafah. Bukan hanya mahasiswa saja, namun 23,3% tingkat pelajar SMA juga mendukung dan berjuang terhadap tegaknya Khilafah. Okezone.com

Khilafah memang selalu menjadi bahan pembicaraan di sosial media, media cetak, maupun di TV internasional. Anggapan yang dilontarkan terhadap ide Khilafah ini terkadang ada yang beranggapan positif, juga terkadang ada yang beranggapan negatif, dan menganggap bahwa Ide Khilafah ini merupakan ide sesat.

Sayangnya saat ini umat Islam tidak lagi hidup dalam sistem Islam. Saat ini mereka tengah hidup dalam sistem kapitalis sekuler yang telah berhasil menjauhkan gambaran yang sebenarnya tentang Islam dan sistem  pemerintahan Islam yaitu Khilafah dari benak umat.

Perlu kita ketahui bahwa Khilafah merupakan sistem pemerintahan Islam yang pernah diterapkan oleh Rasulullah di Madinah. Berjaya selama 1300 tahun dan meluas hingga 2/3 dunia. Saat ini yang diterapkan di Indonesia bukanlah sistem Islam, melainkan sistem sekuler-kapitalisme.

Adapun definisi Islam adalah agama samawi yang berasal dari Allah untuk mengatur seluruh aspek kehidupan, terkhusus kenegaraan dan perpolitikan. Tak ayal bila Khilafah yang sedang gembor-gembornya yang merupakan ajaran Islam, menjadi ancaman bagi keberlangsungan sistem sekuler-kapitalis yang diterapkan di negeri ini.

Kembalinya Khilafah merupakan janji Allah dan Bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah. (Lih anNur: 55). Rasulullah sebagaimana dituturkan oleh Hudzaifah bin al-Yaman, telah bersabda:

"...Kemudian akan ada kembali Khilâfah 'ala minhaâj an-nubuwwah" (HR Ahmad).

Alhasil, bahwa Khilafah adalah janji Allah dan kabar gembira Rasulullah yang perlu diwujudkan oleh hambaNya dan tak cukup hanya diyakini. Karena itu tidak boleh siapapun berdiam diri, lantas tidak menegakkan kembali syariah Khilafah.

Mahasiswa identik dengan agent of change yang berarti sebagai agen perubahan untuk menjadikan lingkungan masyarakat menjadi lebih baik. Paham ideologi Islam yang telah masuk ke dalam lingkup mahasiswa, ada yang beranggapan bahwa itu merupakan paham radikal yang akan tumbuh menjadi teroris.

Padahal, ideologi Islam ini jelas bahwa tidak hanya mengatur ibadah ritual saja, tetapi mengatur seluruh aspek kehidupan dan memberikan solusi atas seluruh permasalahan yang terjadi dalam lingkup masyarakat. Islam yang memang sedari awal diturunkan kepada Rasulullah ini ialah solusi segala problematika yang menimpa umat Muslim.

Pada hari Jum'at, 2 Desember 2016, Lembaga Dakwah Kampus Universitas Gadjah Mada (LDK UGM) menyelenggarakan Aksi Peduli Rohingya di Jln. Cik Ditiro, Yogyakarta. Bukti bahwa mahasiswa peduli terhadap umat Muslim di Rohingya dan hanya Islam-lah solusi tuntas segala permasalahan umat.

Lembaga Studi Politik Islam (LSPI) UIN menyelenggarakan aksi Tolak Perayaan Valentine Day bersama aliansi mahasiswa pada hari Rabu, 14 Februari 2018. Mahasiswa UIN peduli terhadap kaum remaja yang identik dengan merayakan hari Valentine Day padahal itu jelas bertentangan dengan Quran dan sunnah.

Aliansi mahasiswa bukan hanya menyelenggarakan aksi saja. Tetapi mencerdaskan umat lewat pengajian-pengajian yang itu sesuai dengan quran dan sunnah, dan juga lewat dakwah sosial media yang unik dan kreatif seperti halnya akun Media Oposisi dan BKLDK Jawa Barat.

Jelas, bahwa mahasiswa yang bergulat dalam ideologi Islam ini bukan mahasiswa yang akan menjadi teroris generasi baru. Namun mahasiswa inilah yang benar-benar menjadi agen perubahan, mencerdaskan umat, membangkitkan umat, dan memberikan solusi ampuh untuk problematika yakni dengan diterapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan melalui institusi negara Khilafah Islam.

Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Baqarah: 208 yang artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian." (TQS Al-Baqarah [2]: 208).

Dengan demikian, upaya untuk menerapkan Islam kaffah merupakan suatu kewajiban yang harus diterapkan dan diemban oleh masyarakat, khususnya mahasiswa. Maka jelas, mahasiswa yang menyebarkan paham ideologi Islam dan menyuarakan ide Khilafah ini bukan orang radikal yang akan menjadi teroris. Namun, inilah mahasiswa yang akan menjadi agen perubahan, membawa masyarakat kepada taraf berfikir yang cemerlang, dan membangun masyarakat menjadi lebih baik.

Oleh karenanya, para mahasiswa tidak boleh gentar dengan berbagai propaganda dan ancaman yang menghadang. Penting membangun kesadaran bahwa sistem sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) ini telah memproduksi berbagai krisis dan kerusakan yabg terjadi di tengah-tengah masyarakat. Justru sistem Islam-lah solusi yang akan menyelamatkan umat dari kehancuran. Wallahu'alam biash-shawab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version