View Full Version
Senin, 25 Jun 2018

Inilah Jalan Harry Moekti, Jalan Dakwah Memperjuangkan Khilafah

Oleh: Ragil Rahayu
 
"Yang ngasih rejeki, Allah apa kantor ibu?" demikian jawaban Harry Moekti. Saat itu seorang ibu bertanya pada tablig akbar yang diisi mantan rocker tersebut. Ibu tersebut bertanya, bagaimana jika kita ingin berbuat kebaikan tapi posisi sebagai pegawai kantor tidak memungkinkan. Sungguh jawaban yang lugas dan tegas. Khas seorang Harry Moekti. 
 
Begitulah Harry Moekti. Sejak awal beliau memang memilih jalannya sendiri. Meninggalkan dunia artis. Saat karirnya sedang di puncak. Hijrah, mungkin istilah yang populer di kalangan artis,  saat ini. Tapi di era 90an, hijrah adalah hal asing. Tapi Harry Moekti melakukannya. Dan menjadi inspirasi bagi artis lainnya. 
 
Saat artis lain hijrah sambil mewarnai dunia artis dengan nuansa Islami, Harry Moekti memilih jalannya sendiri. Dia memilih mengasingkan dirinya dari hingar bingar dunia hiburan. Dia memilih berhenti total dari dunia artis. Dia adalah mantan artis. Mantan. Lalu siapa dia kini?  Dia berganti barisan. Masuk ke barisan dakwah. Dia memilih jalan dakwah. 
 
Tapi sekali lagi, jalan dakwah yang dia pilih juga asing, pada awalnya. Dakwah memperjuangkan khilafah. Bukan dakwah entertainment, bukan dakwah untuk tenar, bukan dakwah untuk mencari materi duniawi. Tapi dakwah nan penuh batu terjal, kesulitan dan jauh dari puja puji sanjungan manusia. Dakwah khilafah. Ya, inilah dia sekarang. Harry Moekti, Sang Pejuang Khilafah. 
 
Inilah jalan Harry Moekti. Seperti judul buku yang beliau tulis, Inilah Jalanku. InsyaAllah inilah jalan yang lurus, jalan menuju rahmah dan ampunan Allah. Khilafah yang beliau perjuangkan, makin dikenal umat. Dirindu. Dan natinya ditegakkan. Bi idznillah. 
 
Satu tanya di hati kita. Jalan apa yang kita pilih?  Semoga kita sempat memilih jalan yang lurus,  sebelum kita kembali pada Allah Sang Maha Pencipta. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google

latestnews

View Full Version