View Full Version
Selasa, 26 Jun 2018

Muslim Jangan Phobia Islam

Oleh: Nafi'atur Rohmah, S.Pd.I (Pemerhati Masalah Remaja)

Ketakutan dan kecemasan akan Islam dan kaum muslim sebetulnya telah dimulai sejak peristiwa bom Bali pada tahun 2002 silam. Sejak saat itu aksi penangkapan para terangka yang semuanya berpenampilan muslim membuat masyarakat Indonesia mulai takut dan curiga dengan pria berjenggot lebat dan bergamis panjang.

Pun dengan wanita bercadar dan berjubah hitam. Bahkan akhir-akhir ini atribut Islam seperti bendera tauhid dicap sebagai lambang teroris, Al Qur'an dan buku-buku keislaman dijadikan barang bukti teroris.

Islamophobia sendiri berarti ketakutan berlebihan kepada Islam, kaum muslim dan atribut Islam. Nah, tentu mengherankan jika negeri yang hampir seluruh penduduknya muslim justru mencurigai Islam sebagai agama pencetak teroris yang gemar bertindak dengan kekerasan hingga menciptakan ketakutan di masyarakat.

Framing jahat yang digelontorkan oleh orang-orang yang benci pada Islam sedikit banyak telah mempengaruhi masyarakat agar saling tuding dan timbul rasa curiga. Tak sedikit orangtua yang cemas melihat anaknya aktif dalam kajian Rohis, yang konon pencetak bibit teroris. Mahasiswa beserta dosennya yang kritis terhadap lingkungan karena tidak sesuai dengan ajaran Islam justru dipersekusi dan dilabeli radikal. Ustadz dan ulama yang mengajarkan Islam kaaffah justru difitnah memecah belah.

Jika mau jujur, negeri yang kita cintai ini tengah dihimpit berbagai persoalan. Hutang yang meroket tinggi, harga bahan pokok makin tak terbeli, korupsi makin menjadi-jadi, SDA yang melimpah entah di mana, narkoba merajalela, kerusakan pergaulan remaja, maksiat membabi buta, moral bangsa makin tercela. Dan itu semua bukan disebabkan oleh  Islam dan ajarannya. Tapi mengapa sekarang Islam jadi kambing hitam atas semua kerusakan tersebut?

Sesungguhnya sistem Kapitalis dan sekuler inilah penyebab utama dari berbagai kerusakan negeri. Dijauhkannya ajaran Islam dari umat, membuat rakyat makin asing dengan ajaran agamanya sendiri. Karena itu ide Islamophobia dimunculkan dengan jalan menciptakan opini negatif terhadap Islam dan kaum muslimin agar Islam semakin dijauhi oleh pemeluknya.

Opini yang mereka munculkan sedikit banyak telah merasuki kaum muslimin, banyak diantara kaum muslimin menerima opini mereka begitu saja tanpa mengkaji sedikit pun, padahal Allah telah memperingatkan di dalam QS. Al Hujurat ayat : 6 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”

Opini negatif terhadap Islam yang sengaja diciptakan oleh pembenci Islam antara lain ajaran Islam penuh kekerasan dan tidak manusiawi. Juga pelabelan terhadap kelompok yang justru ingin membela agama Islam dan hak-hak kaum muslim dengan label radikal, fundamental, rasis dan teroris.

Lantas apa upaya kita sebagai kaum muslim yang mencintai Islam dan negeri ini dalam upaya menangkal Islamophobia? Berikut upaya yang bisa kita lakukan:

1. Lebih serius mendalami Islam. Selalu menambah pengetahuan Islam dan berusaha mengamalkannya. Kita harus yakin sepenuhnya bahwa Islam adalah agama terbaik nagi umat manusia, Rahmat bagi seluruh alam. Kita juga harus faham bahwa Islam adalah solusi bagi semua masalah kehidupan. Dengan terus mengkaji Islam dan berusaha mengamalkannya, niscaya kita makin mencintai Islam.

2. Senantiasa melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya. Ini adalah kewajiban setiap muslim untuk selalu taat pada syariat walau saat ini mungkin banyak yang menghujat.  Perilaku maksiat seperti pacaran, riba, campu baur laki-laki perempuan, mengumbar aurat, zina, judi, minum khamr dll harus kita tinggalkan.

3. Dakwahkan Islam dengan baik, hindari perdebatan yang sia-sia dan saling hujat. Seperti yang Allah swt perintahkan dalam Al Qur'an,

Allah SWT berfirman:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ  وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ  اِنَّ  رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 125).

Jadi sangat salah apabila Islam mengajarkan pada kekerasan dan aksi teror. Sedangkan Allah swt dan Rasulullah Saw selalu memerintahkan agar selalu berperilaku baik dan mengutamakan akhlakul karimah kepada sesama manusia.

Hal ini juga berlaku bagi orangtua dan keluarga kita yang terlanjur termakan stigma negatif pada kajian keislaman. Sampaikan dengan baik, bahwa perlunya remaja Islam faham dengan ajaran agamanya. Sebagai dasar dan bekal di tengah pergaulan remaja yang kian rusak. Tak lupa kita juga harus bisa membuktikan bahwa dengan mengkaji Islam akhlak dan perilaku kita makin shalih. Makin taat pada Allah swt dan RasulNya, sayang keluarga dan sesama.

4. Tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi fitnah dan cobaan yang terus dilancarkan kaum kafir yang membenci Islam. Senantiasa meminta pertolongan Allah swt agar melindungi  dan memberkahi langkah kita.

Inilah yang bisa kita lakukan di samping terus  istiqamah menjalankan syariat Islam dan senantiasa mendakwahkan Islam di tengah-tengah umat, niscaya Islamophobia akan sirna dan kebangkitan Islam akan segera  tegak dengan izin Allah azza wajalla. Wallahu a'lam bishowab. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version