View Full Version
Sabtu, 14 Jul 2018

Yang Muda Yang Tahu Malu

Oleh: Septiani Mulyana

(Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma)

Tik Tok adalah  sebuah aplikasi berbasis Android yang saat ini diganderungi masyarakat dari beragam usia khususnya remaja.

Tik Tok merupakan aplikasi penyunting video yang memungkinkan penggunanya untuk membuat kreasi video dengan menambahkan musik, ataupun melakukan lip-sync seolah bernyanyi dengan gaya tertentu.

Aplikasi  ini berasal  dari China, bahkan popularitasnya hampir mengalahkan aplikasi tukar pesan WhatsApp dengan pengunduh total di Play Store sekitar 5 juta orang.

Sekilas memang aplikasi ini tak ada bedanya dengan aplikasi penyunting video yang banyak tersebar. Namun yang menjadi sorotan adalah para remaja Indonesia yang sangat menyukai Tik Tok, dari video yang lucu hingga yang melanggar batasan norma seperti menari saat mengenakan perlengkapan shalat, bahkan ada yang membuat video Tik Tok di depan jenazah kakeknya sendiri.

Hal ini amat disayangkan. Pemerintah melalui Kominfo menerima beberapa laporan dari masyarakat mengenai aplikasi tersebut sehingga Tik Tok diblokir namun beberapa hari kemudian beredar isu bahwa Tik Tok dapat aktif kembali dengan beberapa syarat yakni menghilangkan konten pornografi di dalamnya. Hal ini diyakini masyarakat telah dibuat jengah oleh beragam postingan dari para pengguna Tik Tok yang terkesan berlebihan, tidak berfaedah, tak punya malu bahkan menistakan agama.

Selain itu, seorang remaja laki-laki menjadi terkenal karena video Tik Tok yang diunggah di akun Instagram miliknya hingga followers akun tersebut menjadi ribuan layaknya seorang selebgram. Belum lama ini juga diadakan meet and great yang diinisiasi fans  dengan mematok harga 80-100 ribu rupiah untuk bisa berfoto dengan anak tersebut.

Sebelumnya juga muncul remaja perempuan yang videonya menjadi viral karena dalam video tersebut ia bernyanyi untuk idolanya yang diklaim sebagai suaminya, ia bahkan diundang ke beberapa acara televisi tersebab videonya yang dianggap lucu.

Tik Tok menjadi sarana bagi generasi muda masa kini untuk tampil menuai eksistensi diri tanpa batasan yang pasti. Berlaga imut dan lucu agar banyak diminati, bahkan tanpa lagi menjadikan malu sebagai pakaian bagi diri.

Ada yang salah dengan mental generasi muda hari ini yakni tak ada rasa malu. Padahal sebagai pemuda Muslim, seharusnya sifat malu menjadi salah satu bagian dari keimanannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Iman itu terdiri dari 70 sekian atau 60 sekian cabang. Cabang iman yang paling utama adalah ucapan laa illaaha illallah. Sedangkan cabang iman yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari tempat berlalu lalang. Rasa malu adalah bagian dari iman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadits di atas sudah seharusnya sebagai seorang Muslim untuk berhati-hati dalam bertindak, dalam hal ini memposting sesuatu di sosial media maupun tampil di hadapan khalayak umum, malulah bila bermaksiat kepada Allah, malu bila melanggar syariat Islam.

Alangkah detail Islam merinci bagaimana seharusnya seorang Muslim dan Muslimah berperilaku baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Sebagai generasi muda, yang difasilitasi dengan berbagai kemudahan dalam menimba ilmu, harusnya mampu memanfaatkan kemudahan tersebut untuk meningkatkan kualitas diri dalam prestasi dan ilmu, mendalami ilmu agama maupun ilmu alat sebagai bekal bagi sebaik-baiknya kemaslahatan ummat.

Bukan dengan menebar sensasi tanpa karya, mencari eksistensi yang sama sekali tak bermanfaat bagi sesama, hanya sebagai hiburan sesaat yang memuaskan mata namun minus adab[syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version