View Full Version
Rabu, 01 Aug 2018

Peran Generasi Muda Menghadapi Kecanggihan Teknologi

Oleh: Pramita Dwi Krisnawati

Belakangan sedang viral aplikasi tik tok yang meracuni pikiran dan tingkah laku para generasi muda.

Sedih dan miris rasanya mengetahui banyak generasi muda saat ini yang mengekspresikan dirinya dengan tindakan yang tidak sewajarnya di dalam aplikasi tersebut. Mulai dari menjelek- jelekkan wajahnya sendiri serta nyanyi lipsing dengan berbagai gaya.

Semua itu mereka lakukan kebanyakan untuk mendapat ketenaran secara kilat,untuk seru-seruan,iseng,dan untuk menunjukkan ekspresinya. Banyak dari mereka menjadi terkenal secara kilat karena tik tok yang mereka buat menjadi viral di dunia maya.

Banyak para fans remaja yang tidak malu menggambarkan kekaguman mereka terhadap artis tik tok favoritnya. Seperti halnya Bowo, sang remaja muda berusia 13 tahun yang viral karena video tik toknya. Bahkan para fans dari Bowo menyebutnya sebagai tuhan. Tidak hanya Bowo, ada juga Nurani ,seorang remaja putri yang juga ikutan viral karena video tik toknya.

Sungguh fenomena generasi tik tok yang sangat mengerikan. Meski akhirnya pada tanggal 4 juli 2018 lalu aplikasi ini diblokir oleh KOMINFO. Tapi terakhir saya dengar berita terbaru bahwa ada kemungkinan aplikasi ini dapat diakses kembali.

Ini dikarenakan berkunjungnya 2 orang wanita petinggi dari aplikasi tik tok yang berasal dari cina datang ke Indonesia untuk membuat kesepakatan dengan KOMINFO agar aplikasi ini dibuka kembali.

Coba kita pandang jauh kebelakang. Bagaimana generasi muda di masa kejayaan islam berkontribusi demi kesejahteraan umat. Para generasi muda dahulu membangun dan mengisi peradaban di usia yang sangat muda.

Mereka banyak menghasilkan karya yang brilian dan bermanfaat untuk orang banyak. Bahkan karya mereka dapat digunakan sampai saat ini. Contohnya:

* Al Ghazali, Al -Kindi dalam ranah falsafat.
* Al- Jabbar, sebagai pelopor ilmu hitung (al- hisab)
* Ibnu Sina dalam ilmu kedokteran.
*Ibnu Al-Haytam adalah orang pertama yang mengembangkan kemampuan optik untuk difungsikan menjadi kamera.

Dan masih banyak lagi contoh tauladan muada pd masa kejayaan islam.

Banyak sekali yang seharusnya bisa dilakukan oleh generasi muda saat ini yaitu: dengan menghafal Al-Qur'an, hadist dan belajar pengetahuan islam,pengetahuan umum dan berkontribusi untuk kesejahteraan umat.

Sungguh jauh berbeda antara generasi muda pada masa kejayaan islam dengan generasi muda saat ini yang lebih memilih menggunakan teknologi untuk hal- hal negatif yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Generasi saat ini seharusnya menjadi generasi cemerlang bukan malah menjadi generasi malang.

Ini semua disebabkan karena generasi muda saat ini tidak menjadikan Allah sebagai tujuan hidupnya. Padahal Allah sdh mengingatkan kita dalam surah Al -A'raf ayat 179 yang artinya:

"Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,mtetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat - ayat Allah).

Mereka itu sebagai binatang ternak,bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lain." Dalam ayat ini mengibaratkan manusia lebih buruk dari binatang ternak jika kita tidak menggunakan semua potensi yang diberikan Allah kepada kita untuk semestinya.

Kecanggihan teknologi saat ini, seharusnya menjadi sarana bagi generasi muda untuk terus berkarya dalam membangun masyarakat. Banyak akses dari media sosial saat ini yang bermanfaat bagi generasi muda dan bisa digunakan untuk hal yang positif.

Maka dari itu sebagai generasi muda kita harus jeli dan cerdas dalam menggunakan teknologi. Harus tau mana yang hak dan yang batil. Mana yang salah dan mana yang benar. Agar kita tidak terjerumus kedalam kesesatan dan kemaksiatan.

Jadikan Allah sebagai tujuan hidup kita. Karena Allah telah menurunkan Al Qur'an sebagai pedoman bagi kehidupan kita. In syaa Allah kita akan menjadi hamba yang betakwa. Wallahu 'alam bi ash- shawaab. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Pramita Dwi Krisnawati


latestnews

View Full Version