Sahabat VOA-Islam...
Sahabat, marilah sejenak kita membuka mata, telinga dan hati kita. Melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi dengan dunia remaja saat ini. Yups, dunia remaja yang sedang kita alami saat ini. Dimana di dalamnya rawan dengan godaan kesenangan semu yang melenakkan. Faktanya bisa kita rasakan di sekeliling kita. Iya ga guys ?
Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu, media social di hebohkan dengan adanya aplikasi tiktok, kenapa? itu karena dengan adanya aplikasi tiktok ini, buanyak banget remaja yang menyalah gunakan nya, karena ingin eksis dan pengen dibilang gaul.
Adegan joget-joget yang ga jelas, nyanyi dengan gaya ga senonoh bahkan engga sedikit yang menanggalkan urat malunya demi dibilang terkenal, banyak follower dan kontroversial. Naudzubillah…
Salah satu pengguna Tiktok yang fenomenal Bowo remaja berusia 13 tahun dengan ribuan followers menjadi icon tiktok yang diidolakan banyak remaja terutama remaja putri. ga jarang dari followernya mengatakan sesuatu yang tidak sepantasnya mereka katakan.
Bagaimana tidak, ada sebagian dari mereka ingin menjadikan Bowo sebagai tuhannya, bahkan dari mereka rela menyerahkan kesuciannya untuk sang idola.
Itu merupakan salah satu dari beberapa fakta remaja saat ini, betapa mirisnya melihat nasib bangsa ini jika melihat remaja saat ini dalam keadaan yang memprihatinkan.
Hal ini terjadi akibat dijauhkannya remaja dari agamanya sendiri dan gempuran arus budaya barat yang sengaja dibiarkan. Mereka hanya mengenal Islam hanya sebatas agama ritual belaka tanpa mengetahui bahwa Islam sebagai ideologi yang mampu mengarahkan hidup mereka.
Inilah akibat dari pemerintah yang tidak mengatur urusan ummat terutama dalam dunia remaja, sehingga mereka tergerus oleh fun, food and fashion yang di propagandakan oleh kafir barat. Bahkan remaja saat ini hanya disibukan oleh popularitas dan eksisitas yang justru akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri.
Padahal dipundaknya lah peradaban Islam berada, sudah sepatutnya kita sebagai remaja Islam memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai ladang pahala bagi dirinya, bukan malah memudhorotkan nya.
Sebab, kita lah yang akan meneruskan estafet kekuasaan di negeri yang tercinta ini, marilah kita menjadi agent of change di tengah-tengah kerusakan remaja saat ini, kalo bukan kita siapa lagi ? [syahid/voa-islam.com]