View Full Version
Jum'at, 10 Aug 2018

Inilah 4 Tips Saat Diri Divonis Kanker

Oleh: Dwi Rahayuningsih, S.Si

 

Siapa sih yang ingin sakit? Makan tidak enak. Tidur pun tak nyenyak. Pikiran melayang, menanti malaikat datang. Ups, kalo ini maunya belakangan saja. Bukan hal mudah menerima ujian berupa sakit. Jika disuruh memilih, pasti semua orang akan memilih sehat terus agar bisa beraktivitas dengan leluasa.

Namun, bagaimana jika dokter telah memvonis kita terkena kanker? Bukan lagi sakit flu yang bisa sembuh dalam hitungan hari. Bukan juga sakit gigi yang akan sembuh ketiga gigi dicabut dari gusi. Kanker. Ya, sejenis penyakit tidak menular karena kelainan sel.

Di Indonesia sendiri, penyakit ini menduduki urutan kedua setelah penyakit jantung penyebab kematian tertinggi. Bisa dibayangkan jika vonis ini jatuh pada kita atau orang terdekat kita. Pasti sedih, kecewa, tidak terima, dan semacamnya.

Wajar. Karena penyakit ini cukup memakan banyak biaya untuk kesembuhannya. Bahkan butuh perjuangan ekstra dan dukungan luar biasa dari orang terdekat. So, apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi pada kita atau orang terdekat kita?

1. Ikhlas

Satu kata yang mudah diucapkan, namun sulit untuk direalisasikan adalah ikhlas. Ikhlas harus senantiasa melekat pada diri setiap muslim. Jika dokter telah memvonis kanker, tidak perlu baper. Yakinkan pada diri sendiri bahwa Allah tidak akan membebani umatnya di luar batas kemampuannya.

”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,…” (QS. Al-Baqarah:286)

Tidak ada sesuatu pun yang terjadi pada makhluk melainkan atas kehendak-Nya, termasuk penyakit ini juga atas kehendak Allah. Jangan menyalahkan diri sendiri dan orang lain. Ambil hikmah dari semua kejadian yang menimpa. Hanya keikhlasan yang akan membuat hati menjadi tenteram. Pasrahkan segalanya pada Allah Sang Pemilik Hidup

2. Mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait jenis penyakit ini

Hal yang paling penting agar tidak salah dalam mengambil tindakan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait penyakit kanker ini. Mulai dari jenis kanker yang diderita. Tahapan pemeriksaan. Tahapan pengobatan dan pembiayaan. Libatkan keluarga terdekat untuk berduskusi terkait langkah yang akan diambil.

Jika sudah menentukan dokter yang akan menangani, maka percayakan sepenuhnya kepadanya. Dalam artian tidak mudah terpengaruh oleh masukan dari pihak-pihak yang tidak berpengalaman yang hanya bermodal “katanya”. Ini penting agar tidak pengobatan yang dilakukan berjalan maksimal.

Meski ada teman atau oarng terdekat yang menyarankan untuk mengambil tindakan ini itu, abaikan saja. Apalagi dia tidak pernah menjadi pasien kanker sebelumnya. Yang dikhawatirkan adalah ketika ada orang yang menawarkan bantuan, tapi justru memanfaatkan kelemahan pasien. Missal menawarkan obat tertentu. Menjelaskan bahwa obat itu lebih ampuh dan tidak berefek samping disbanding berobat ke medis dengan segala resikonya.

Yang perlu diingat adalah, tidak ada satu jenis obatpun yang hanya memiliki efek tunggal sekalipun herbal. Jika memang mengambil jalur alternatif, tetap harus dengan pengawasan dokter. Karena bagaimanapun pihak medis jauh lebih paham tentang hal ini, disamping alat yang juga memadai.

  1. Enjoy

Nikmati. Dengan begitu perasaan menjadi tenang. Lepaskan semua beban pikiran yang membelenggu. Hindari stress. Karena stress akan menambah tingkat rasa sakit. Sesekali bertemu dan ngobrol dengan sesama pasien kanker. Saling bertukar pikiran untuk menambah pengalaman. Terutama dengan pasien yang sudah stadium lanjut. Dari mereka kita bisa mengambil banyak pelajaran dan hikmah.“Aku tidak sendiri”. Itu yang senantiasa harus ditanamkan dalam benak. Ada banyak pejuang kanker yang senasib dengan kita.

  1. Tawakal

Segala jenis usaha yang kita lakukan akan sia-sia belaka jika tidak dibarengi dengan sikap tawakal. Berserah diri sepenuhnya kepada Allah Sang Maha Pemberi Hidup. Allahlah yang memberikan penyakit. Alllah pula yang akan menyembuhkan. Tahapan pengobatan yang kita lalui hanyalah bentuk ikhtiyar kita. Allahlah penentu segalanya.

Yang paling penting untuk selalu diingat adalah perbanyak istighfar kepada-Nya. Bisa jadi sakit yang Allah berikan adalah cara Allah untuk membuat kita semakin dekat dengan-Nya. Menghapus dosa-dosa kita. Serta mengangkat derajat kita.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Juga dalam hadist lain dinyatakan hal senada:

“Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” (HR. Muslim)

Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version