View Full Version
Sabtu, 18 Aug 2018

Keke dan Momo Challenge, Hiburan Menantang Malaikat Maut

Oleh: Ahsani Ashri, S.Tr.Gz (Nutritionist, Pemerhati Generasi)

Slowly but sure itulah kata kata yang pantas mewakili kondisi kawla muda saat ini yang dibikin mabuk oleh Keke Challenge. Dalam tantangan ini, seorang pelaku tantangan harus 'melompat' keluar dari mobil dan membiarkan pintu mobilnya terbuka.

Sembari mobil berjalan pelan, pelaku tantangan harus melakukan beberapa gerakan tari sambil diiringi oleh lagu In My Feelings Challenge dari Drake.

Mengutip Time, tantangan ini pun menjadi viral gara-gara seorang komedian dan bintang instagram Shiggy. Dia mengunggah video dirinya yang tengah menari dengan aneka gaya sambil menirukan pose tengah menyetir mobil. Shiggy memberikan gaya ini untuk menginterpretasikan lirik lagu Drake 'Are you riding?' Tak cuma itu dia juga membuat sebuah bentuk hati dengan tangannya untuk menggambarkan lirik lagu 'Keke, do you love me?’

Di Indonesia, tantangan ini juga dilakukan banyak orang. Tantangan ini pun jadi viral sehingga memenuhi lini media sosial. Polisi melarang orang Indonesia melakukan 'Keke Challenge' karena dianggap terlalu beresiko dan ada pula yang berakhir cukup tragis. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kamis (26/7/2018), seorang remaja di luar negeri yang handphone-nya jatuh saat melakukan Keke Challenge. Video lain menunjukkan seorang wanita di luar negeri yang terjatuh dari mobilnya sebelum sempat menari dan unjuk kebolehan. Badannya terhempas ke jalanan sementara mobil yang dia tumpangi terus melaju.

Belum selesai dengan virus Keke Challenge, kini muncul tantangan baru yang cukup horror dan kabarnya sudah menelan nyawa seseorang, tantangan ini dinamakan Momo Challenge. Tantangan ini sampai disebut sebagai tantangan maut, dan lebih menyedihkan lagi menyasar anak-anak sebagai korbannya. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di Argentina sampai harus kehilangan nyawanya karena bunuh diri akibat tertekan dengan Momo Challenge yang ia jalani.

Awalnya Momo Challenge diperkirakan bermula dari facebook setiap orang yang ikut tantangan ini ditantang untuk berkomunikasi dengan nomor yang tidak dikenal dan disebut sebagai Momo, nomor ini mengirimi gambar dan pesan menakutkan. Tantangan yang diberikan oleh Momo harus diselesaikan dalam 50 hari namun malah berakhir dengan bunuh diri.

Coba kita pikir, faedah apa yang didapat dengan ikutan challenge seperti itu? Nihil. Beginilah kaum milenal kita sob, mudah terjebak dengan sesuatu yang viral dan demen sama ketenaran. Kehidupan hedonis – sekuler telah menjadikan anak muda kehilangan arah. Lepas kontrol dan kebablasan.

Ketiadaan Institusi pengayom ummat, menyebabkan standar perilaku manusia hanya menggunakan akal pikiran saja. Fakta dijadikan hukum, seolah Keke dan Momo Challenge ini benar, dan layak untuk diikuti. Tidak adanya pengawasan pola pikir dan pola sikap dari penguasa, sehingga manusia merasa bebas menentukan pola pikir dan pola sikapnya masing-masing.

Padahal challenge sebenarnya itu ketika kita menghadap Rabb kita, Allah SWT. Masa’ iya sih kita mau joget dan nari-nari di hadapan Allah kelak? yang Allah pinta adalah ketaatan kita kepadaNya. Setiap amal perbuatan di dunia akan dimintai pertanggungjawabnnya. Kita mau persembahkan apa di hadapan Allah SWT?

Keke & Momo Challenge serta challenge lainnya bukanlah budaya Islam. Melainkan produk impor budaya barat. Peradaban kapitalisme sekuler menjauhkan generasi muslim dari profil khoiru ummah yang visioner, produktif, kreatif dan inovatif dalam kebaikan (hamba Allah yang berperan sbg khalifah fil ardh), sadar nggak?

Dalam Islam bahkan secara umum kita dilarang menyerupai mereka dalam hal yang menjadi kekhususan mereka. Penyerupaan ini dikenal dengan istilah tasyabbuh. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269)

Nau’dzubillah min dzalik, sangat merugilah jika seorang pemuda beramai ramai mengikuti gaya suatu kaum tanpa ada faidahnya dalam islam, bahkan kita bisa dianggap bagian dari kaumnya.

"Sejarah dunia mencatat bahwa generasi awal islam adalah generasi terbaik yang pernah ada dimuka bumi ini” -Michael Heart-

Dari perkataan Michael Heart, rasanya jauh sekali yah generasi Z era milenial dibanding dengan generasi awal islam ?Tahukah kamu sob, kalau peradaban Islam itu penyelamat generasi yang wajib diperjuangkan bersama untuk mencegah lost generasi terbaik muslim.

Yakinlah bahwasannya umat Islam tidak mungkin meraih kemuliaan kalau umatnya hanya memperhatikan kepentingan pribadinya. Islam mustahil akan muncul dari generasi-generasi yang telah “sekarat” akibat virus sistem kapitalis dan sosialis. Islam hanya akan bangkit melalui manusia-manusia yang ikhlas mewakafkan kehidupannya demi tegaknya Islam. Islam akan jaya di tangan mereka yang memegang Islam walaupun seperti memegang bara api.

Sejak awal kemunculan Islam, pemuda lah yang menjadi penopang dan yang mencatatkan sejarah munculnya peradaban Agung bagi manusia. Peradaban Islam itu dibangun Nabi Muhammad bersama generasi terbaik ummat Islam, yakni generasi Shahabat. Generasi yang hidup bersama Rasulullah SAW. Generasi itu ditopang oleh anak-anak muda yang masih sangat belia ketika masuk Islam.

Mereka di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib (8 tahun), Zubair bin al Awwam (8 tahun), Thalhah bin Ubaidillah (11 tahun), Arqam bn Abi Al Arqam (12 tahun), Abdullah bin Mas’ud (14 tahun),  Sa’id bin Zaid (20 tahun), Sa’ad bin Abi Waqas (17 tahun), Ustman bin Affan (20 tahun), dan Umar bin Khatthab (26 tahun)

Mereka menjadi generasi muda yang gemilang karena ditempa oleh tsaqofah (ilmu-ilmu) Islam yang matang dan figur dan contoh dari Sang Teladan,sehingga memiliki cara berpikir, jiwa dan berperilaku yang Islami. Mereka dididik dengan didikan pemahaman yang membekas dalam  hatinya dan perilakunya.

Sehingga mereka menjadi pribadi yang unik, yakni manusia-manusia remaja yang sederhana, tawadhu, pemberani, pembela Islam, dan  mampu  menorehkan  tinta emas bagi peradaban Islam. Selamat Menjadi Penoreh Tinta Peradaban Sob! [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version