View Full Version
Jum'at, 26 Oct 2018

Andai Tauhid Letaknya Hanya di Hati...

"Itu kan hanya kain, yg penting tauhid di hati kita."

Ungkapan konyol yg berseliweran dari seorang yang mendaku diri penulis dan seniman. Ratusan komen mengaminkan dan membodoh-bodohkan mereka yang marah karena bendera tauhid dinista.

Andai benar tauhid itu letaknya cuma di hati, rasanya tak perlu ada yang namanya Mushab bin Umair yang melindungi bendera tersebut lebih dari dirinya sendiri, Karena begitulah perintah Rasul tercinta agar panji-panji tauhid itu jangan sampai jatuh. Jatuh saja jangan apalagi dibakar dengan bernyanyi dan bergembira.

Andai benar tauhid itu letaknya hanya di hati, tak perlu 'ngoyo' Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah mempertahankan bendera tersebut di salah satu medan jihad.

Cukup mereka berdalih, "Ya Rasul, tauhid itu di hati. Buat apa bawa bendera yang nantinya malah mengancam nyawa saya dan mempersulit gerak saya."

Tapi nyatanya, panji tauhid itu mereka bawa dan lindungi lebih dari jiwa dan raga. Dan bila di titik ini, tak bergetar hati saat panji tersebut dihinakan sedemikian rupa, malah tertawa dan menghina mereka yang bangkit ghirah tauhidnya, entah di hati sebelah mana tauhid yang katanya letaknya di hati itu mereka letakkan.

Semoga Allah melembutkan hati mereka yang satu barisan tertawa dan bahagia menyaksikan panji tauhid diperlakukan sedemikian rupa. Bila tidak bisa lembut pun, biar Allah saja yang mengurusnya. Urusan kita hanya menapak jejak Rasul tercinta dalam hal ini pembelaan terhadap panji tauhid, semampu kita bisa. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version