View Full Version
Kamis, 13 Jun 2019

Pandangan Islam tentang Literasi

 

Oleh:

Fasya Hawari

Aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII)

 

 

SEKITAR tahun 610 Masehi, tatkala Nabi Muhammad sedang dalam keadaan tidur di dalam gua ketika itulah datang malaikat membawa sehelai lembaran seraya berkata :‘’Bacalah!’’ dengan terkejut Muhammad menjawab,‘’Saya tidak dapat membaca’’ Nabi  merasa seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian dilepaskan seraya katanya lagi :‘’Bacalah!’’ Masih dalam ketakutan akan dicekik Muhammad menjawab,‘’Apa yang akan saya baca?’’ Seterusnya malaikat itu berkata :‘’Bacalah dengan nama tuhanmu  yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketauhinya..........’’

Mengingat bahwa wahyu yang pertama kali  diturunkan adalah membaca. Perintah ini merupakan salah satu bentuk kemampuan literasi dasar, Islam adalah  agama yang sangat memperhatikan pendidikan khususnya mengenai  literasi, Islam hadir memberikan pola gerakan baru di tengah realitas yang penuh kejahiliyahan. Firman pertama yang Alloh Swt turunkan  merupakan acuan bahwa Islam agama berpendidikan dan kebudayaan bukan sekedar kekerasan semata, tatanan barbar Arab yang selalu menghunuskan pedang demi sebuah kehormatan dan kedudukan Islam merupakan pandangan yang salah, sudah waktunya kita menyadari hal itu dengan diubah ber sikap tegas bahwa yang terhomat dan mulia terletak pada tingginya ilmu pengetahuan.

Sejalan dengan ini, membaca merupakan salah satu bentuk dari amal shaleh karena kedudukannya sama dengan mencari ilmu pengetahuan.  Oleh karenanya,  ajaran islam sebagai dasar atau semangat untuk membangun dan menggerakan budaya literasi upaya meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. Tentunya umat Islam harus menjadi pelopor, bukan pengekor.

Seorang ulama bernama Najih Ibrahim berkata‘’Barangsiapa menghendaki perjalanan menuju Allah dan perkampungan akhirat maka wajib atasnya ilmu’’

Kita bisa berpikir bahwa membaca merupakan sarana mendapatkan ilmu maka harus menjadi kewajiban tersendiri bagi kita, agar bisa menghendaki perjalanan ke kampung akhirat dan bertemu dengan Sang Khalik.

Dalam Qur’an surat Al-Isra ayat 36,”Janganlah kamu  melakukan apa yang belum kamu ketahui tentang ilmunya, karena penglihatan, pendengaran dan hati nurani akan diminta pertanggung  jawaban.’’

Dari ayat di atas Allah Swt sangat  melarang kepada umat manusia melakukan hal yang belum  ia ketahui tentang ilmunnya. Ayat ini merupakan seruan bagi kita supaya mencari ilmu terlebih dahulu dibanding amal. Ilmu merupakan sarana yang menumbuhkan kreatifitas akal, meninggikan perannya dan memperluas wawasannya. Dengan ilmu, manusia dapat mengetahui tuhannya dengan segala sifat kesempurnaannya, serta diri manusia sendiri dengan segala bentuk kebodohan dan kezalimanya . Karena seyogyanya imam Bukhari berkata,’’Ilmu itu sebelum amal dan perkataan.”

Membaca buku sama dengan  mencari ilmu, menghafalkanya ibarat untaian-untian tasbih,  menyampaikannya adalah sedekah. Mentafakurinya sama dengan puasa dan shalat. Dan, kebutuhan  akan ilmu lebih besar daripada makan dan  minum sekalipun.

Melihat kejayaan dunia Islam, tak lepas dengan dunia perbukuan. Islam agama  yang sangat menjungjung tinggi kepustakaan. Kita bisa melihat Perpustakan Baitul Hikmah yang didirikan khalifah Harun Ar-Rasyid merupakan bukti bahwa agama Islam sangat mengagungkan dunia literasi. Selain itu pula di zaman Salafus Shalih Ibnu Taimiyah menulis sebuah karya tulis berjudul  ‘’Majmu’ul Fatawa yang terdiri dari 12 jilid. Ibnu Qoyim  Al-Jauzy menulis karya Al fawaid . Imam Syafi’i menulis karya Al-um. Ini menandakan bahwa buku  merupakan identitas seorang muslim harus bermanfaat bagi generasi  di kemudian hari. banyak sudah ulama-ulama salaf  yang  telah berkecimpung  dalam dunia literasi. Dengan  adanya literasi pula kita bisa memahami Islam secara mendalam.

Oleh  karena itu,  membangun  kultur literasi  adalah  tugas mulia bagi seorang  muslim. Karena hakikat  muslim itu  sendiri  harus mampu  bermanfaat bagi orang lain.*


latestnews

View Full Version