Oleh:
Ulinnuha Khoirunnisa
‘’Heii ada Film baru looh! Cucok banget buat kita. Weekend dah bioskop bareng yukkk. Aku deh yang bakal nanggungin semuaa..”
Waa pasti seneng dan ngebahagiain dong ya punya temen yang doyan nya ngebos-i terus. Kita dimanjain tinggal temenin aja, udah bisa ini itu. Nonton grantis lagi ini. Terbaru lagi. Itu looh... Film dua garis biru. Masih hot-hot nya dibioskop.
Film apaan tuuh? Dua garis biru, kalo belum punya maklumat(belum tahu sebelumnya) pasti Cuma bisa ngebayangin kalo dari namanya aja udah sastrais, pasti tuh isi filmnya bagus, romance romance gitu..Tapi kalo diliat lagi dari cover gambar filmnya, kayaknya ada makna nyata sesuai judulnya deh. Dua garis biru. Ya dua garis warna biru yang biasanya dipake pasangan suami istri sebagai pertanda bahwa sang istri sedang mengandung seorang anak. Kok tau? Yah makanya itu.
Bagi temen-temen yang belum liat, aku saranin deh baca ini dulu, sebelum nanti akhirnya aku takut kalian bakal nyesel nantinya. Karena setiap sesuatu pasti ada musabab nya kan? Disini aku bakalan ngeresume isi film itu pada kalian.
Film ini menceritakan tentang sepasang sejoli yang duduk dibangku SMP yang terjalin kisah asmara dan kepincut cinta. Mereka punya hubungan dekat, awalnya hanya sebatas sahabat. Tapi ternyata rasa nyaman membawa perasaan lebih dari itu. Sebab terlampau kasih sayang mendalam, akhirnya memasukkan mereka pada sebuah titik yang harusnya hanya bisa dilakukan oleh sepasang suami istri yang sudah diikat sah dalam akad pernikahan.
Si cewek pun hamil. Karena usia yang juga baru sweet seventeen, kedua nya bingung, pikirannya kalut. Katanya masa masa remaja masa cari jati diri. Ketika kedua orang tua mereka tahu, dan menyuruh mereka untuk sanggup menanggung semua resiko secara bertanggung jawab. Menikah adalah pilihan mereka, meski nanti tentu banyak masalah dan tantangan yang bakal dihadapi dalam kehidupan.
Oke, jadi soal gimana runtut-runtutnya udah itu aja. Ntar tambah berabe lagi, karena ternyata dibalik munculnya film ini ke layar kaca Indonesia ada kalangan yang pro maupun kontra. Jadii kita ikut yang maannaa? Tenang tenang.. Kita ulik faktanya dulu yok.. Biar jelas.
Setelah ngebaca sinopsis dari film itu udah kebayang kaan gimana isinya. Biarpun kita Cuma lihat trailer atau baca sinopsis dari sebuah film itu kita udah bisa punya gambaran tentang isi film tersebut.Tentang apa yang mau disampaikan.
Jadi gengs klub yang pro bilang kalo film ini tuh banyak muatan edukasinya buat para remaja yang sedang masa pubertas pas sweet seventeen apalagi ngadepin bunga asmara. Yaitu edukasi seks. Dimana kalo ada seorang pemuda dan pemudi yang masi di bangku sekolah udah jatuh cinta duluan gapapa.. Asal setiap yang mereka lakukan siap mereka tanggung dan tanggung jawabkan dimasa depannya. Jadi kalo sampai titik ada hasil ‘dua garis biru' di test pack ya kudu siap juga ntar nanggung status jadi seorang ayah dan seorang ibu. Udah harus siap nikah. Siap dalam kehidupan. Ya walaupun dua garis biru-nya muncul sebelum akad sih. Uppss.. Itu kata mereka.
Bukan klise juga bahwa film ini emang hadir seolah sebagai jawaban atas semakin meningkatnya angka kehamilan luar nikah di Indonesia. Tercatat di kota besar seperti Surabaya, kasus pelajar yang hamil diluar nikah bisa sampai tiap minggu ada kasusnya. Belum lagi ketika nanti menghadapi fenomena yang cemas, yang berujung pada kasus aborsi sang janin.
Dilansir laman Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka aborsi di Indonesia tahun 2016 mencapai 2,4 juta per tahun. BKKBN mencatat, terjadi peningkatan sekitar 15 persen setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 800.000 di antaranya dilakukan oleh remaja putri yang masih berstatus pelajar.
Hal inilah yang kemudian mendorong para feminis untuk mengusung film ini. Alih alih jadi solusi ternyata justru malah menambah masalah besar. Dari pergaulan yang menyebabkan hamil diluar nikah, maka dari keduanya itu harus siap menghadapi masalah kedepannya.
Padahal nih ya teman, bisa jadi justru yang terlibat didalamnya itu dalam kategori ‘belum siap' berkeluarga. Ketika seseorang sudah melakukannya tentu nanti akan ada anak yang menanti didikan yang baik dari kedua orang tuanya. Bagaimana bisa menjadi anak Sholih Sholihah ketika orang tuanya tidak memberi didikan yang baik.
Jika hal ini dibiarkan tentu bisa dibayangkan betapa semakin banyaknya nanti yang ingin mencoba. Mencoba seperti adegan-adegan yang ada di film tersebut. Lalu ketika nanti sudah terjadi, rusak lah kualitas para pemuda pemudi kita, rusaklah kualitas para ibu-ibu muda khususnya, dan rusak pula generasinya.
Lebih dari itu Allah SWT juga sudah menegaskan dalam firmannya.
“..dan janganlah engkau mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan jalan yang buruk..” (Q.S Al israa' : 32).
Allah saja dengan lafadzNya melarang kita mendekati zina, hampir zina, apa lagi berzina. Naudzu billahi min dzalik.
Ngeri banget kaan. Jangan sampai ya kita malah dapet investasi transfer dosa dari temen kita juga karena udah ngajak ples ngebosi dalam suatu kemaksiatan. Ngebayangin dosa kita aja banyak banget, ditambah ples-ples. Bagi-bagi tuh pahala ya gengs. Kaan asik kita bisa dapet pahala terus investasi transfer pahala dari temen temen kita. Waah balasannya in syaa Allah Syurga. Jadi Yuk caranya gampang banget. Kaji Islam. Dan sebarkan sebanyak-banyaknya untuk teman-teman kita sebagai tanda cinta.*