View Full Version
Rabu, 19 Feb 2020

Iya Sih, Tapi...

 

Oleh:

Eriga Agustiningsasi, S.KM

 

“Iya aku tau sih wajib, tapi...” Sepenggal kalimat tersebut mungkin sering kita dengar di lisan teman-teman kita atau bahkan kita sendiri ketika mengelak dari kebenaran yang ada. Maksud hati bilang tidak, namun tak kuasa menolak kenyataannya memang benar adanya. Akhirnya kalimat yang keluar ialah membenarkan suatu kewajiban bersama kata ‘tapi’ sebagai kata pengikutnya, wujud ketidaksiapan diri menerima kewajiban yang dibebankan atas dirinya.

Kalimat ajaib ini nyatanya banyak digunakan terutama bagi anak millenial, alias kaula muda, generasi penerus peradaban yang lahir di zaman digital. Mengapa? Yupss.. tidak lain dan tidak bukan ialah perasaan: “Usia masih jauh dari tua alias masih muda kok, nanti aja tobatnya, masih muda kok, senengin aja dulu! Iya sih tau waib,tapi ndak dulu deh.. Namanya kalimat ajaib, kalimat ini mampu menyihir ribuan bahkan jutaan (agak lebay dikit hehehe) kaula muda di seluruh penjuru dunia termasuk millenial di negara +62 ini. Kemudian timbul pertanyaan, mengapa muncul kalimat ajaib ini? Yang akhirnya akan menimbulkan virus wahn yang sangat mematikan. Wahn, cinta dunia dan takut mati.

Usia muda memang suatu kenikmatan luar biasa yang dirasakan setiap manusia yang melalui masa-masa itu. Bagaimana tidak? Usia muda, fisik masih oke, kulit masih kenceng, gak gampang sakit, semangat menggebu-gebu, penuh inovasi, kreatif, banyak ide, banyak teman, seru-seruan, gak terlalu mikirin beban hidup dan gak ketinggalan, pasti pernah merasakan benih-benih cinta ala-ala sinema, uupsss!!

Setidaknya ada beberapa alasan yang umumnya dipakai oleh millenial yang telah terkena kalimat ajaib ini, diantaranya:

Pertama, keimanan (keyakinan) terhadap Pemilik hidup kurang kuat. Keyakinanbahwadiri ini hanyalah hamba Allah yang tugasnya tidak lain dan tidak bukan ialah ibadah. Allah berfirman dalam Qur’an Surah Adz Dzaariat ayat 56,

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu”

Ibadah disini bukan hanya sekedar sholat, zakat, puasa dan haji ya sobat. Ibadah itu tunduk dan patuh terhadap semua syariat Allah tanpa terkecuali dan tanpa tapi pastinya! Keyakinan inilah yang makin lama makin pudar seiring dengan berubahnya zaman, kemunduran berpikir umat muslim termasuk para pemudanya yang telah digantikan dengan pemikiran pragmatis, serba instan, gak pengen ribet dengan syariat yang menurut hawa nafsu manusia sangat menyusahkan. Ini gak boleh, itu gak boleh, semua serba gak boleh.

Kedua, kebiasaan generasi muda menghabiskan waktunya untuk nonton. Meskipun nonton itu hukumnya mubah (boleh) sobat, namun harus diperhatikan apa yang kita tonton akan menjadi salah satu hal yang tersimpan dalam otak kita dan suatu saat akan kita panggil kembali. Jika kita menjadikan tontonan sebagai tuntunan dalam menjalani hidup, maka berbahaya jika yang kita tonton jauh melenceng dari syariat. Misal, dengan mengeluarkan dalih, kan cuman buat seru-seruan aja! Kan cuman nonton, iya sih itu cuman film,tapi pengen seperti di dunia nyata, atau mulai deh ngarangnya, cerita hidupnya sama dengan tokoh di film itu dan akhirya, tadaaaa..... generasi muda hidup dalam sebuah drama film. Cape deh..

Ketiga, lingkungan yang membentuk generasi muda menjadi generasi wahn. Sistemsekuler, pemisahan agama dari kehidupan yang menjadikan agama hanya ditempatkan di masjid namun ditinggalkan dalamperkara kehidupan. Racun yang berbahaya ini yang membuat kaula muda jauh dari Islam, bahkan aneh dengan ajarannya sendiri. Seolah-olah mereka mampu mengatur kehidupan sendiri. Akibatnya generasi muda cinta banget sama dunia hingga melalaikan tujuan hidup mereka untuk ibadah, taat syariat-Nya.

Ketiga sebab ini kiranya mewakili faktor penyebab lain yang menjadikan millenial terus menerus mengeluarkan kata ajaibnya, iya tau sih wajib, tapi... Seringnya menunda nunda waktu untuk bersegera melaksanakan syariat Allah dengan sepenuhnya. Padahal belum dikatakan beriman sebelum memakai syariat Allah dalam memutuskan masalah kita loh sobat! Allah berfirman,

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An Nisa: 65)

Kebanyakan dari kita kita merasa masihmuda,jauh dari kematian. Namun tahukah sobat, jika tidaksemua mendapat kesempatan melalui masa muda? Bagaimana jika Pemilik hidup ini menginginkan kita, generasi muda kembali kehadapan-Nya dengan waktu yang cepat, yang tak pernah kita duga sebelumnya? Apa yang sudah kita persiapkan? Panggilan itu tak menunggu kesiapan kita loh sobat. Jauh jauh hari, Rasulullah pernah bersabda kepada kita semua, bahwwa tidak akan bergeser langkah kaki anak Adam sebelum ditanya, untuk apa masa muda ia habiskan? Sudah banyak Allah menunjukkan bahwa kematian tak mengenal usia sobat. Rosul pernah mengingatkan kita semua dengan pengingat yang terbaik, yaitu kematian, pemutus kenikmatan dunia yang fana ini.

Nah sobat, jika masa muda kita habiskan hanya untuk kesenangan hawa nafsu diri kita, maka apa yang akan kita  sampaikan kepada Allah kelak? Fisik oke, kulit mulus kenceng, suara bagus, energik tak akan mampu menjadi penolong kelak di akhirat. Hanyalah amal sholih yang mampu menjadi penolong kita kelak.

Lalu gimana donk keluar dari jeratan kalimat ajaib yang sangat menyesatkan itu? Berikut beberapa tips jitu untuk mengusir jauh jauh deh kalimat ajaib menyusahkan dunia akhirat kits:

Pertama, perkuat akidah kita sebagai seorang muslim. Perkuatnya dengan semakin sering dan serius mengikuti pemebinaan. Misalnya ikut pengajian yang semakin mencharger keimana kita. Ibarat handphone kalau batrainya tidak dichrge apa yang terjadi? Low bat? Atau bahkan mati dan tidak bisa digunakan. Kalau manusia? Low iman? Akhirnya hati menjadi hati yang sakit (qolbun maridh) sulit menerima kebenaran atau bahkan hati yang mati (qolbun mayyit), gak mau menerima kebenaran. Naudzubillah min dzalik!

Kedua, hindari tuh tontonan unfaedah yang semakin membuat kita banyak berkhayal minim aksi. Hidup dalam drama sinetron atau film ala-ala. Sudah saatnya bangkit gaes.. hempaskan semua khayalan semu, mulailah hidup di duniamu, dunia ladang akhiratmu, bekal menuju syurga-Nya.

Ketiga, berjamaahlah. Taat itu gak bisa sendiri ya. Karena katanya, setan itu seneng dengan orang yang sendirian loh sobat. Hiiiii..serem ya. Oleh karenanya seringlah berkumpul dengan sahabat shalihah.

Terakhir, bergabunglah dengan jamaah dakwah untuk bersama-sama mengusir pemahaman sekuler yang menjadi pangkal penyebab virus virus mematikan salah satunya virus Wahn. Gimana cara mengusirnya? Dengan dakwah donk.. amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah juga gak bisa sendiri ya, tapi harus bareng-bareng, seperti yang telah Rasulullah contohkan ya sobat.

InsyaAllah umur semakin berkah, jauh dari kata sia-sia. So, tidak ada kata tapi dalam melaksanakan syariat ya sobat. Taat tanpa tapi, ngaji tanpa nanti, surga pun menanti. Mau?* 


latestnews

View Full Version