Oleh:
Ana Nazahah
Pemerhati Remaja, Revowriter Aceh
SANGAT memalukan! Sekelompok remaja digrebek warga di Banda Aceh, setelah ketauan mesum di dalam sebuah mobil di siang bolong bulan Ramadhan. Pelaku, yaitu tujuh orang laki-laki dan dua orang perempuan yang diketahui salah satunya artis tik tok. Akhirnya berurusan dengan hukum.
Video penangkapan kelompok muda-mudi itu pun diunggah ke sosial media, salah satunya oleh akun Instagram rakan_aceh. Dimana ke-sembilan pelaku mesum itu dijejerkan dan dipertontonkan warga setempat.
Naudzubillah min dzalik! Teriris rasanya hati. Di tengah musibah covid 19 dan di bulan suci Ramadhan, bukannya memperbanyak amal ibadah dan taubat dari berbagai kesalahan. Malah bertindak bejad, tak bermoral.
Fakta yang terjadi di Aceh tersebut adalah satu dari berbagai kelakuan nyampah yang dilakukan remaja. Yang semakin hari semakin aneh dan beragam saja. Tak salah jika banyak orang berkomentar, bahwa inilah tanda-tanda dunia mau kiamat.
Bagaimana tidak! Setiap kita buka medsos, ada banyak sekali kejadian-kejadian rusak yang terjadi. Dari aksi mesum, pelecehan gerakan salat, hingga aksi durhaka sekelompok pemuda yang menyebut Rasulullah Salallahualaihi wassalam sebagai ... ah! Rasanya sesak sekali, membayangkan Kekasih Allah dicaci. Tak pantas bahkan hanya sekedar penulis sebut sebagai contoh di sini.
Konten-konten unfaedah yang hanya cari sensasi pun wara wiri. Oh, jangan tanya apa manfaatnya. Seperti joget-joget sambil shalat, Menginjak-injak kucing kecil sampai mati. Yang tak kalah viral juga bagi-bagi sembako sampah oleh YouTober asal Bandung yang baru saja ditangkap akhir-akhir ini.
Semua menunjukkan bahwa kapitalis hedonisme telah menjatuhkan harkat martabat manusia. Remaja kita hilang moralnya. Yang dipedulikan hanya kesenangan duniawi. Tak peduli harus menempuh cara-cara rendah dan menjijikkan sekalipun. Dan fenomena inilah yang tengah menimpa kita hari ini. Fenomena remaja norak, tak miliki jati diri.
Berbeda sekali dengan pemuda dan pemudi yang dicontohkan Islam. Mereka adalah pendobrak peradaban. Warisan generasi cemerlang. Teguh dalam komitment (beragama) dan tentunya berakhlakul karimah yang tinggi.
Berikut ini adalah nama pemuda-pemuda terbaik yang namanya harum sepanjang zaman.
1. Usamah bin Zaid (18 tahun). Memimpin pasukan yang anggotanya adalah para pembesar sahabat seperti Abu Bakar dan Umar untuk menghadapi pasukan terbesar dan terkuat di masa itu.
2. Sa’d bin Abi Waqqash (17 tahun). Yang pertama kali melontarkan anak panah di jalan Allah. Termasuk dari enam orang ahlus syuro.
3. Al Arqam bin Abil Arqam (16 tahun). Menjadikan rumahnya sebagai markas dakwah Rasul Shallallahu’alahi wasallam selama 13 tahun berturut-turut.
4. Zubair bin Awwam (15 tahun). Yang pertama kali menghunuskan pedang di jalan Allah. Diakui oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai hawari-nya.
5. Zaid bin Tsabit (13 tahun). Penulis wahyu. Dalam 17 malam mampu menguasai bahasa Suryani sehingga menjadi penterjemah Rasul Shallallu’alalihi wasallam. Hafal kitabullah dan ikut serta dalam kodifikasi Al Qur’an.
6. Atab bin Usaid (18 tahun). Diangkat oleh Rasul Shallallahu’alaihi wasallam sebagai gubernur Makkah.
7. Mu’adz bin Amr bin Jamuh (13 tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (14 tahun). Membunuh Abu Jahal, jenderal kaum musyrikin, pada perang Badar.
8. Thalhah bin Ubaidullah (16 tahun). Orang Arab yang paling mulia. Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.
9. Muhammad Al Fatih (22 tahun). Menaklukkan Konstantinopel ibu kota Byzantium pada saat para jenderal agung merasa putus asa.
10. Abdurrahman An Nashir (21 tahun). Pada masanya Andalusia mencapai puncak keemasannya. Dia mampu menganulir berbagai pertikaian dan membuat kebangkitan sains yang tiada duanya.
11. Muhammad Al Qasim (17 tahun). Menaklukkan India sebagai seorang jenderal agung pada masanya
Masya Allah, masih berumur 13 tahun, tapi kiprahnya untuk agama luar biasa. Kira-kira, sedang apa kita di umur itu, ya? Ada juga Sulthan Muhammad al-Fatih yang fenomenal, dalam usianya baru 22 tahun, sudah bisa menaklukan kota Byzantium. Imperium yang begitu perkasa pada masanya.
Pemuda-pemuda terbaik itu lahir dari sejarah Islam, saat virus hedonisme belum menyerang. Sekulerisme yang hanya mampu mencetak generasi yang pintar, namun tak bermoral, Reynhard Sinaga contohnya, dan banyak lagi lainnya. Inilah hasil dari sistem kehidupan yang menjauhkan Islam dari kehidupan. Remaja rusak yang dihasilkan.
Karena itu, sungguh luar biasa jika dalam kondisi saat ini, masih ada pemuda dan pemudi yang tetap istiqomah dalam berjuang. Dia terus bergerak maju menjadi pejuang hijrah dan menghijrahkan kawan-kawannya.
Yang menjadikan takwa sebagai landasan setiap perbuatan. Halal dan haram itulah standar perbuatan. Sembari terus memperbaiki diri, belajar dan belajar tiada henti. Beramar makhruf nahi mungkar, meski orang-orang meremehkan. Ia tak menyerah pun gentar.
Maka sungguh! Dia lah pemuda yang dirinduman zaman. Khairu ummah yang Allah sebutkan dalam Alqur'an. Generasi terbaik yang akan membawa perubahan, demi menyongsing kebangkitan Islam. Tinggal satu Tugas kita, kawan! Pastikan kita adalah salah satu dari generasi terbaik peradaban. Wallahualam.*