BANDUNG (voa-islam.com) - Adian Napitupulu lagi-lagi ini melontarkan kritik keras terhadap kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengangkat sejumlah milenial di jajaran direksi sampai komisaris. Menurutnya pengangkatan milenial dijajaran penting BUMN sebagai langkah ekperimen yang tidak pantas dilakukan saat ini.
"Kalau situasinya normal tidak apa-apa. Tapi, ini jadi persoalan yang bagaimana mungkin kemudian BUMN mengangkat para milenial, lalu petinggi bilang kami sedang eksperimen," kata Adian dalam acara diskusi Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu 24 Juni 2020.
Dalam pernyataan lain, Adian menyebutkan, “Ada satu lagi yang diidentifikasi, milenial ini pernah deklarasi Eric Tohir for president. Kemudian, beberapa hari kemudian dia diangkat jadi komisaris. Apa iya alat ukurnya deklarasi presiden baru diangkat jadi komisaris?” dikutip dari kompas.com (26/6/2020).
Menanggapi hal tersebut, Ceceng Kholilulloh, Sekretaris Jenderal Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (HIma Persis) yang juga Founder Lingkar Reformis menyayangkan pernyataan Adian yang terkesan menganggap remeh peran milenial dan menganggap pernyataanya tidak berdasar.
“Adian harus mengedapankan sumber akurat, pasalnya milenial yang deklarasi tersebut berbeda dengan yang dimaksud Adian dan sudah diklarifikasi sebelumnya,” katanya.
“Seharusnya keterlibatan kalangan milenial di BUMN patut diapresiasi, jangan karena pihaknya tidak diakomodir dijajaran komisaris, sehingga kemudian mengkritisi tanpa dasar. Keterlibatan milenial dalam pembangunan bangsa Indonesia merupakan signal yang bagus dalam menghadapi bonus demografi,” ujar Ceceng Kholilulloh dalam keterangan persnya, Sabtu, (27/6/2020).
Ceceng menambahkan, agar semua pihak agar lebih adil menilai peran pemuda dalam menilai kondisi pemuda saat ini. Sangat disayangkan sekali jika menganggap pemuda tidak layak tanpa melihat track recordnya.
Ia mengatakan sejak awal berdiri sampai sekarang banyak terobosan-terobosan anak muda dalam berbagai hal termasuk dalam proses percepatan penanganan covid-19 saat ini.
“Jika melihat suasana saat ini, banyak kelompok milenial yang berperan dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, keterlibatan milenial sebagai reawan maupun sebagai pejabat publik harus diapresiasi dan tetap diawasi,” jelas Ceceng.
Lebih lanjut, Ceceng menjelaskan bahwa Hima Persis dan Lingkar Reformis sebagai bagian dari civil society yang aktif memantau berbagai kebijakan pemerintahan termasuk keberadaan milenial. Jika kinerjanya bagus maka patut diapresiasi, sebaliknya jika dianggap melenceng maka layak untuk dikritisi.
"Seharusnya Komisaris dijajaran BUMN yang milenial patut diapresiasi," tutupnya. [syahid/voa-islam.com]