Suatu hari Amirul Mukminin Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu terlihat sangat marah, lalu Ali bin Abi Thalib bertanya kepadanya :
"Apa yang membuatmu marah wahai Amirul Mukminin", tanya Ali bin Thalib
"Hudzaifah Ibnul Yaman benar-benar telah membuatku marah pagi tadi. Aku bertanya padanya, "Bagaimana pagimu hari ini wahai Hudzaifah ?" Kata Umar bin Khattab.
"Lalu Hudzaifah menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang membuatku murka : "Pagi ini saya sangat suka dengan fitnah, aku benci pada yang haq (kebenaran), aku shalat tanpa wudhu, dan aku di bumi mempunyai sesuatu yang tidak Allah punyai di langit."
"Bukankah ini sangat membuatku murka wahai Abul Hasan," lanjut Umar bin Khattab.
Maka seketika itu Ali bin Abi Thalib tertawa seraya berkata:
"Hudzaifah benar wahai amirul mukminin. Ia sangat mencintai anak istrinya ? Bukankah anak dan istri adalah fitnah?
إِنَّمَا أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu).” (QS. Al-Taghabun: 15)
Hudzaifah juga benci kematian, dan bukankah kematian itu haq (benar dan pasti terjadi)?
Ia juga selalu bershalawat (shalawat secara bahasa adalah jama' dari shalat) kepada Nabi," jawab Ali bin Abi Thalib.
Sedangkan maksud, ia mempunyai sesuatu yang tidak Allah punyai adalah dia memiliki istri dan anak. Sedangkan Allah kabarkan dirinya tidak memiliki pasangan dan anak.
وَاَنَّه تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًا
“Dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.” (QS. Al-Jin: 3)
أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ
“Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri.” (QS. Al-An’am: 101)
Kisah ini disampaikan oleh Syaikh Muhammad al-Sya’rawi. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]