Oleh: Dila Retta
1 Muharram menjadi momentum penting dan bersejarah bagi umat Islam. Pada hari inilah, penetapan awal tahun dalam penanggalan Islam ditentukan.
1 Muharram ditandai sebagai pengingat peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah, untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Momen ini juga menjadi pengingat bahwa peradaban Islam telah berkembang dan hukum kepemimpinan Islam mulai diterapkan.
Kejayaan dan majunya peradaban Islam bukan tanpa perjuangan. Kita sama-sama mengetahui bagaimana sulitnya perjuangan dakwah Rasulullah dan para sahabat untuk menyelamatkan umat dari zaman kebodohan.
Sejenak berefleksi dari sejarah, kejayaan dan majunya peradaban Islam dimulai dengan perjuangan dan tekad untuk membuat dobrakan perubahan. Semangat juang yang tidak pernah padam, senantiasa mereka kobarkan demi mewujudkan kejayaan Islam.
Momentum hijrah adalah momen perpindahan. Bukan hanya diartikan sebagai berpindah tempat persinggahan, namun juga berpindah dari kebiasaan buruk di masa lalu menuju ke sesuatu yang lebih baik. Dan jika kita evaluasi lagi tentang bagaimana kondisi Islam saat ini, maka dapat disimpulkan bahwasanya kita masih perlu perubahan. Kita sedang berada di akhir zaman dan dituntut untuk menghadapi peradaban "Jahiliyah Modern" seperti yang telah banyak diperbincangkan.
Umat Islam memang telah dijanjikan kemenangan. Namun untuk meraih kemenangan tersebut tentulah butuh perjuangan. Sebagaimana perjuangan Rasul, para Sahabat, serta para Khulafaur Rasyidin untuk meraih kejayaan Islam, seperti itu pula akan kita terapkan.
Maka, marilah jadikan momentum Tahun Baru Islam ini untuk mengintropeksi diri dengan mengevaluasi apa saja yang perlu kita benahi.
Dimulai dengan perubahan sederhana untuk membenahi diri sendiri, hingga turut berperan dalam menebarkan dakwah Islam. Merangkul ummat agar senantiasa bertaqwa dan menerapkan syari'at-Nya.
Jika kita memang merindukan kejayaan Islam, tidak ada lagi alasan untuk bermalas-malasan. Buatlah perubahan, raih predikat Khoiru Ummah untuk peradaban. Bukankah kita semua ini pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban?
Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam sebuah hadist, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya..." [HR. Bukhari]. Wallahu'alam bishawab. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google