JAKARTA (voa-islam.com) - Kondisi Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar di dunia menuntut halal menjadi kebutuhan utama dalam setiap aspek kehidupan terutama dalam hal ekonomi dan keuangan syariah.
Direktur Departemen Keuangan dan Ekonomi Syariah Bank Indonesia Dr. M. Anwar Bashori, menegaskan bahwa halal harus ditekan menjadi lifestyle bagi masyarakat Indonesia teruatama kaum millenial.
Menurutnya, jika millenial tidak sadar akan pentingnya pengembangan ekonomi halal sebagai acuan pertama produk-produk Indonesia, maka akan sulit untuk maju dan mengembangkan kehidupan ekonomi Indonesia.
“Jika millenial tidak sadar ini akan sulit, BI mungkin akan terus menerus import,” kata Anwar dalam acara NGOPI MUI yang ditayangkan melalui kanal youtube TV MUI, beberapa waktu yang lalu.
Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2019 Indonesia menduduki ranking pertama untuk pasar halal food, kemudian pasar fashion nomor 3 di dunia, dan kosmetik ada di nomor 2 di dunia. Dengan data ini, ia menuturkan bahwa peran millenial sangat dibutuhkan untuk meningkatkan potensi ekonomi Indonesia.
“Millenial harus membantu Indonesia untuk fokus. Food itu penting dan fashion itu branding, ini adalah lifestyle,” kata dia seperti dikutip dari laman resmi mui.or.id.
Kebutuhan pangan adalah kebutuhan yang utama dalam kehidupan. Maka dari itu, baginya, tidak ada alasan untuk produksi pangan halal tidak berkembang di Indonesia. Belum lagi di masa pandemi, tingkat konsumtif masyarakat terhadap makanan yang dijual secara online maupun offline juga meningkat.
Demi menunjang pengembangan industri halal di Indonesia, Anwar menegaskan perlunya kerjasama yang kuat dengan pihak-pihak yang memberikan pelayanan untuk sertifikasi halal. Dalam hal ini ia juga berterimakasih kepada LPPOM MUI yang telah menyediakan program sertifikasi halal secara merata di wilayah Indonesia.
“Saya berterimakasih kepada LPPOM MUI karena sekarang hampir tidak ada makanan terutama di supermarket bahkan di Bandara Ngurah Rai yang tidak ada label halalnya,” ujarnya. [syahid/voa-islam.com]