Oleh:
Ana Nazahah || Pemerhati Remaja
SAHABAT Voa, apa jadinya jika belajar online di masa pandemi malah bikin jenuh? Banyak pelajar mengaku bosan dengan sistem belajar online dari rumah. Karena kurang kreatifnya sistem pembelajaran yang diterapkan pemerintah. Ditambah minimnya pengetahuan dan teknologi yang dimiliki orang tua dalam membimbing belajar anak-anaknya. Bisa jenuh kuadrat, jadinya!
Kalo jenuh dan bosan keterusan, bisa-bisa mengganggu aktivitas belajar kita. Nilai bisa anjlok, prestasi menurun. Jika tidak ingin kondisi ini semakin parah, yuk cobain langkah-langkah mengusir jenuh saat belajar online!
Pertama, cobalah belajar bersyukur! Ya, bersyukur atas setiap qada yang Allah kasih itu sangat penting. Belajar bersyukur dengan melihat sekeliling kita bisa saja lebih efektif.
Sahabat Voa, mesti tau! Di Indonesia tidak semua pelajar punya gadget, lho. Mayoritas pelajar berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kalo miskin ya, miskin banget. Jangankan beli gadget, buat makan sehari-hari aja susah.
Apalagi di desa. Sudah gadgetnya sulit di kantong, signalnya juga langka. Banyak temen-temen kita yang mesti cari signal dengan naik pohon dan gunung untuk bisa belajar. Coba deh, bayangkan, betapa tersiksanya. Diantara mereka ada yang terjatuh, terluka, bahkan meninggal dunia.
Kedua, belajar optimis dan lebih bertanggungjawab! Coba bandingkan dengan rasa jenuh dan bosan yang kita alami dengan nasib pelajar di desa. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana belajar, mereka masih tetap optimis dan berusaha belajar sebisanya.
Memang sih, metode belajar yang kurang kreatif bikin menyiksa. Tapi, bukankah kondisi kita lebih layak dari mereka? Jadi, cobalah belajar bertanggungjawab menjalankan peran kita sebagai agent of change masa depan. Yang di tangannya kelak bangsa dan agama ini akan berjaya.
Ketiga, Hadirkan ruh dalam setiap perbuatan! Ruh di sini bisa dibilang "nyawa" yang artinya kesadaran. Sebagai remaja Muslim kita menyadari bahwa belajar adalah bagian syariat yang paling penting dilakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. yakni hadits riwayat Ibnu Majah (no. 224), dari jalur Anas bin Malik radhiyallahu’anhu :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim”
Para ulama terdahulu telah mewariskan kita semangat dan karya yang fenomenal meski dalam keterbatasan sarana dan prasarana di zamannya. Mereka bisa, karena menghadirkan ruh atau kesadaran dalam menuntut ilmu demi kemajuan umat.
Ruh di sini, adalah kesadaran akan hubungan kita dengan Allah SWT. Layaknya salat, saat salat kita menghadirkan ruh, senantiasa mengingat Allah, sehingga timbul rasa dekat dan merasa selalu diawasi olehNya. Ruh inilah yang membuat kita nyaman dan tentram dalam menjalankan setiap ibadah. Ada rasa qanaah, gitu.
Jika saja ruh saat salat itu, kita hadirkan di saat belajar, maka niscaya belajar pun akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Jenuh akan minggat dengan sendirinya. Karena sadar, belajar adalah bagian ibadah, yang di sana kita akan mendapat ganjaran berupa pahala. Selain itu kesadaran ini akan menuntun kita berbuat sesuatu demi keridhaanNya semata. Dan bukankah hal yang paling membahagiakan bagi setiap Muslim adalah melakukan apa-apa yang Allah ridha?.
Nah, itu tadi tips bagaimana mengusir jenuh sehingga belajar kembali semangat. Selain itu, tetap panjatkan doa, memohon ampunan Allah, dan dijauhkan dari godaan syaitan yang menyukai kita bermalas-malasan dan mudah merasa bosan dalam melakukan kebaikan. Sembari berharap semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa menjalani aktivitas belajar seperti biasanya. Insha Allah!*