View Full Version
Ahad, 25 Apr 2021

Untukmu di Masa Menunggu, Masa Merah Jambu...

 
Oleh: Vivin Indriani
 
Masa lajang merupakan masa menunggu yang kadang terasa panjang. Tak sedikit anak gadis yang beranjak dewasa dan siap menikah mulai membangun mimpi dan angan-angan seperti apa kelak rumah tangganya. Seperti apa nanti sosok suaminya. Dan ke mana biduk rumah tangganya kelak berkelana.
 
Namun masa lajang ibarat masa jelang berbuka puasa. Semua makanan terasa lezat di hadapan mata. Ingin benar semua yang tersaji bisa disantap hingga tak bersisa. Lapar mata. Lapar pikiran. Padahal setelah waktu berbuka puasa tiba, cukup air putih dan segenggam kurma pemuas dahaga. Selebihnya tak lagi berselera. Nikmat berbuka mulai sedikit demi sedikit memudar. Dan akhirnya yang tersisa adalah rasa hambar.
 
Faktanya pernikahan bukan cerita usai berbuka. Dia tak boleh menepis rasa dan selesai begitu saja. Ada amanah yang harus dijaga. Ada hati yang harus dirawat. Ada cinta yang harus senantiasa dipupuk helai demi helainya. Maka siapkanlah.
 
Siapkanlah anak gadis yang masuk masa pranikah. Siapkan tak hanya fisik dan mental. Siapkanlah tak hanya harta, keterampilan dan juga penampilan. Namun titipkan juga persiapan itu lewat untaian doa-doa. Memohon secara utuh kebaikan untuk lembar demi lembar cerita dalam biduk pernikahan yang akan menjelang.
 
Berdoalah untuk rumah tangga yang penuh keberkahan. Untuk rumah tangga yang membawa kebermanfaatan. Untuk rumah tangga yang siaga dan siap hadapi berbagai ujian. Untuk rumah tangga yang tetap setia meski uban dan kerlipan lemak mulai membayang. Untuk rumah tangga yang tetap istikamah dalam ketaatan. Untuk rumah tangga yang cinta orang-orang di dalamnya terus tunbuh dan berkembang dalam bingkai kebaikan.
 
Lalu, nantikan diantara doa-doa itu. Kelak akan kau temui di antara setiap irisan-irisan peristiwa dan juga jalinan cerita susul menyusul terpenuhi juga sesuai doa-doamu. Bahwa setiap cerita di dalamnya, ternyata serpihan doa-doa di waktu lalu, membekas dan terkabulkan pada waktunya. Bahwa ada beribu bintang kian mekar saat kau mengingat, bahwa dulu sebelum sang pangeran datang meminang, ada bisikan doamu untuk masa tahun-tahun setelahnya. Yang terkabul juga meski sekian lama wujudnya. Meski berdarah-darah menunggunya.
 
Siapkan diri, muliakan diri, salihkan diri, jangan lalai, jangan lengah oleh goda sesaat, jangan putus asa selalu berharap padaNya. Semoga yang sedang menunggu, Allah mudahkan untuk selalu dalam kebaikan. Aamiin. (rf/voa-islam.com)
 

latestnews

View Full Version