View Full Version
Jum'at, 07 May 2021

Pemuda, Bangkitlah!

 

Oleh: Rochma Ambarwati

Bonus demografi memberikan hadiah Indonesia banyaknya jumlah penduduk usia produktif, salah satunya adalah pemuda atau generasi muda. Hanya saja, fakta telah membuktikan bahwa pemuda saat ini lebih baik dikaitkan dengan permasalahan dan juga ketidakteraturan. Pemuda menjadi biang masalah karena dianggap masih belum memiliki pendirian yang teguh.

Padahal tidak semua sih seperti itu. Masih banyak kok pemuda baik dan salih di sekeliling kita. Hanya saja mereka jarang terekspos karena media dan masyarakat lebih memilih menyoroti mereka yang tumbuh dengan kurang baik itu. Jadinya seolah dunia muda ini isinya keburukan saja. Coba kita bandingkan sedikit fenomena yang ada pada pemuda di masa kini dan masa lalu. Cekidot ya.

Pemuda Masa Kini

Ketika disebutkan kata pemuda, yang muncul bisa jadi adalah sebagai biang masalah. Ada tawuran remaja, free seks, tak bisa diatur dan berbagai masalah yang lain. Inilah fakta mengenai pemuda yang ada di sekeliling kita.

Bagaimana tidak, media sebagai alat utama yang paling sering menemani pemuda saat ini dapat dikatakan menjadi media penyebar usaha untuk melemahkan potensi pemuda itu sendiri. Pemuda dianggap sebagai satu fase yang masih mencari jati diri dan belum tahu mana yang benar atau yang salah. Seakan ada pemakluman bagi pemuda untuk melakukan banyak hal yang tidak sesuai, baik dengan norma atau nilai atau pun berdasarkan ajaran Islam itu sendiri.

Lihatlah kondisi saat ini, pendidikan agama tidak lagi diberikan perhatian. Bahkan, pengajaran pendidikan Islam dianggap tak dibutuhkan lagi atau bahkan dihapuskan dalam kurikulum pendidikan kita. Sangat wajar, saat ini pemuda sangat tidak mengenal Islam dan seluruh ajarannya.

Pemuda Islam Masa Lalu

Melihat sejarah perkembangan Islam, tentu saja hal ini tidak dapat dilepaskan dari keberadaan dan kehadiran generasi muda. Sejak awal penyebaran Islam di Mekkah sampai ke Madinah, tentu saja pemuda memberikan kontribusi dan peran sertanya yang besar bagi perkembangan dan kemuliaan Islam.

Sejak dini, pemuda sudah mendapatkan pendidikan Islam yang matang. Sehingga sangat wajar, pemuda pun berkembang menjadi satu potensi yang begitu besar untuk menjadi harapan besarnya peradaban Islam. Hal ini terbukti dari gemilangnya perabadan Islam di masa lampau.

Pemuda Islam di masa lalu memiliki aqidah yang kuat, memiliki keterikatan kepada hukum syara’ yang juga begitu tinggi, tekad kuat pun juga mereka miliki untuk mau dan rela mempersembahkan dirinya dan apa yang dimilikinya untuk perkembangan Islam menuju kemuliaan Islam itu sendiri.

Tentu, muslimin tidak asing dengan nama Muhammad Al Fatih dan Sholahudin Al Ayubi sebagai dua pemuda yang berperan sebagai pahlawan Islam yang membuka tempat untuk menyebarkan Islam lebih luas lagi. Selain itu, terdapat lebih banyak lagi nama pemuda yang tercatat sebagai generasi Islam yang gemilang. Mereka berperan sebagai mujahid, cendekiawan, dan juga ilmuwan yang mampu memberikan kontribusi nyata untuk umat dan Islam itu sendiri.

Bangkitlah Wahai Pemuda!

Melihat gemilangnya pemuda di masa lalu dan carut marutnya masalah yang dihadapi pemuda saat ini, tentu saja menunjukan kontradiksi yang besar. Apa yang menyebabkan akan hal ini? Tidak lain adalah bagaimana Islam mampu mewarnai kehidupan mereka.

Maka dari itu, wahai pemuda, bangkitlah hari ini. Mulailah untuk mengenal Islam dengan baik. Mulailah untuk mempelajari Islam dengan lebih baik, terstruktur dan terukur, serta serius. Sehingga, akan menciptakan pemikiran Islam yang benar dan kuat. Dengan pemikiran Islam inilah, pemuda diharapkan akan mau mencurahkan segala bentuk usaha untuk berjuang menuju kembali gemilangnya Islam di masa depan. Alllohu akbar! (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version