Oleh: Rosdiyana
(Mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan menentukan tempat kuliah bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan mudah. Tentunya banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan, karena kita harus memperhatikan berbagai aspek penting yang akan berdampak pada kehidupan perkuliahan nanti.
Mulai dari biaya kuliah, fasilitas atau sarana prasarana apa saja yang tersedia, bagaimana prospek kerja lulusannya, kemudian bagaimana kurikulum yang ditawarkan kampus untuk para mahasiswanya. Namun, di samping aspek-aspek penting yang disebutkan, salah satu hal dasar yang menjadi pertimbangan siswa dalam memilih universitas adalah status swasta atau negeri.
Membahas tentang perguruan tinggi, PTS (Perguruan Tinggi Swasta) hampir selalu kalah telak dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Sudah menjadi keyakinan umum kalau bisa masuk PTN berarti lebih pandai dibanding mereka yang masuk PTS. Dan memang realitas yang terjadi pun seperti itu, sebagian besar masyarakat kita saat ini masih berpandangan bahwa posisi PTN lebih tinggi dari pada PTS. Bahkan pandangan ini juga terjadi di sebagian besar pimpinan sekolah, guru, karyawan, siswa, dan para orang tua siswa.
Banyak stigma di tengah kehidupan masyarakat yang mengatakan bahwa, “kuliah baiknya di perguruan tinggi negeri, biar nanti masa depannya cerah apalagi kalau kampusnya punya nama besar”.
Secara tidak langsung pandangan tersebut membuat orang memandang sebelah mata akan kampus swasta. Dan para siswa yang menuntut ilmu di kampus swasta seakan menjadi produk kelas dua. Padahal hakikatnya belajar dan menuntut ilmu bisa dilakukan di mana saja.
Karena sejatinya status negeri atau swasta dari sebuah kampus bukanlah penentu segalanya. Satu-satunya penentu masa depan di hidup kita adalah diri kita sendiri. Kalaupun sekarang berkuliah di kampus swasta, tapi jika usaha kita tidak ada henti-hentinya, bisa jadi masa depan cerah cerah sedang menunggu kita. Namun sebaliknya, jika kita tidak mau berusaha keras, setenar dan sebesar apapun nama kampus kita, maka tidak akan bisa menjamin dan membuat kita menjadi apa-apa.
Tidak sedikit orang yang berbondong-bondong ingin kuliah di kampus negeri dengan tujuan agar bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi. Namun dalam prosesnya, baik kampus swasta maupun negeri tidak menjamin lulusannya memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi, yang mungkin sesuai dengan keinginannya. Dan satu hal yang perlu dipahami adalah mau lulusan negeri ataupun swasta ketika sudah lulus tidak jarang mereka mendapatkan predikat “sarjana pengangguran” karena menunggu waktu untuk mendapatkan pekerjaan. Dan mau tidak mau banyak orang yang mengalami hal itu, tanpa memandang apakah dia lulusan kampus negeri atau swasta.
Jadi, kampus negeri ataupun swasta sama-sama memiliki kesempatan sukses ke depannya. Semua tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempatan yang ada dan menggunakan waktu sebaik-baiknya selama masa kuliah. Dan tidak perlu takut akan masa depan hanya karena dua pilihan ini, yaitu pilihan kampus swasta ataupun negeri.
Sebab seperti yang sudah semesta janjikan, selagi kita berusaha sebaik-baiknya, kesuksesan akan mencari jalannya sendiri untu menemukan kita. Jadi jangan berkecil hati jika tidak memiliki kesempatan berkuliah dikampus negeri, karena kesuksesan bisa diraih tidak hanya di kampus negeri.