Oleh:
Keni Rahayu || Influencer Dakwah Milenial
PUSING banget gak si coy, apa-apa Corona. Dikit-dikit Corona. Gak jadi kajian offline, sebab Corona. Gak jadi lamaran, sebab Corona. Gak jadi sidang skripsi, sebab Corona. Bahkan dua kali lebaran haji di rumah aja, Corona juga penyebabnya.
Siapa sih Corona itu? Apa hebatnya ia sampai menghalangi semua aktivitas manusia? Wet, sabar bund, sabar. Jangan esmosi. Yuk tarik napas, baca tulisan ini. Mudah-mudahan jadi meditasi.
Aku tahu kita engap dengan semua ini. Sekolah online lagi. Perekonomian terhenti. Jumlah jiwa terinfeksi dan meninggal menjulang tinggi. PPKM darurat diperpanjang lagi. Sabar ya, kamu gak sendiri. Aku juga merasakannya. Tarik napas dalam-dalam. Lepaskan. Kita berpikir jernih, yuk. Mulai dari titik nol ya.
Manusia sempat mengira dirinya hebat. Ia penguasa dunia, hingga bebas berlaku apa saja. Namun, Corona hadir mengubah segalanya. Ternyata manusia yang sok-sokan itu, kalah dengan makhluk tak kasat mata.
Setidaknya, hadirnya Corona ini menyadarkan kita bahwa kita itu tak hebat, kawan. Kita hanyalah makhluk ciptaan Yang Maha Hebat. Kalau kita berprestasi di dunia ini, Ialah Allah yang menghebatkan kita. Bisa jadi lantaran manusia sedang sombong di puncak-puncaknya, Ia turunkan makhluk-Nya bernama Coronavirus Disease aka. covid-19.
Asal kau tahu, Covid itu tak jahat, kawan. Ia adalah makhluk Allah yang menaati perintah Tuhan-Nya. Allah beri khasiat pada Covid untuk hidup di tubuh manusia, menggerogoti organ, masuk lewat mulut dan pernapasan. Sadar atau tidak, manusia lah yang kelewatan.
Layaknya api, ia tak jahat. Allah ciptakan api dengan potensi membakar, belum tentu ia bersifat jahat. Manusia bebas memilih apakah potensi membakar ini digunakan untuk memasak atau membakar sampah. Baik dan buruk diserahkan pada manusia lagi.
Layaknya pisau, ia tak jahat. Allah ciptakan pisau dengan potensi membelah. Manusia bebas memilih apakah potensi membelah ini digunakan untuk memotong daging atau berburu gajah. Baik dan buruk diserahkan pada manusia lagi.
Air tak jahat. Allah ciptakan air dengan potensinya yang khas. Apakah air di sekelilingmu menjadi sesuatu yang menguntungkan seperti air terjun, sungai, dan waduk atau menjadi bencana seperti banjir, ulah manusia sendiri bukan yang menentukannya?
Begitu pun Corona, ia tak jahat. Allah ciptakan Corona untuk hidup bersarang di pernapasan atau pencernaan manusia. Sebab bisa jadi kelemahan mereka ada di situ. Manusia suka merokok, makan makanan tak tayyib, jarang olahraga. Itulah sebab tubuh menjadi lemah. Maka Corona jadikannya goyah.
Indikasi OTG atau orang tanpa gejala, meski terinfeksi virus Corona paling-paling tubuhnya panas dua hari, reda. Tubuhnya mereaksi benda asing dengan meningkatkan derajat suhu. Itu artinya tubuhnya sehat, insyaallah. Jadi, Corona tak jahat bukan? Tubuh kita inilah yang tak sehat dengan berbagai pola hidup yang bikin sekarat.
Sungguh mudah bagi Allah menghidupkan dan mematikan hamba-Nya. Tak cukupkah fenomena ini kita jadikan pelajaran? Yuk tobat, kembali terapkan syariat. Semoga Coronavirus segera Allah angkat. Allahumma aamiin.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al Jasiyah ayat 23).*