JAKARTA (voa-islam.com) - Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP HIMA PERSIS) melalui Sekretaris Jenderalnya menyatakan keresahannya terhadap kemungkinan peningkatan kasus COVID-19 pasca libur Nataru 2021.
Kekhawatiran itu muncul setelah menganalisa bagaimana meningkatnya kasus COVID-19 di negara-negara tetangga.
"Mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap COVID-19, terlebih (dengan) munculnya Omicron,” hal ini dikatakan Sekretaris Jendral (Sekjen) Hima PERSIS Ceceng Kholilullah dalam keterengan persnya di Jakarta, Rabu (15/12).
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap taat pada protokol kesehatan. Seperti, memakai masker dan physical distancing.
“Mengimbau agar masyarakat melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran kasus COVID-19,” ucap Ceceng.
Hal ini berupaya menjaga kesehatan di tengah kondisi wabah seperti ini menjadi prioritas dalam pengamalan keagamaan.
"Kita juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap jaga jarak, memakai masker serta melakukan vaksinasi. Upaya ini harus dilakukan untuk mencegah ummat dari kemudharatan,” pungkas Ceceng.
Peningkatan kasus ini dipicu oleh mutasi varian baru dari Covid-19 yang dinamai Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan baru soal bahaya Omicron. Lembaga PBB itu mengatakan varian ini memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat dibandingkan varian lainnya yang pernah ada.
Bahkan, WHO mengatakan bahwa boleh jadi Omicron sudah ada di sebagian besar negara dunia. Namun, belum terdeteksi.
"Omicron menyebar pada tingkat yang belum pernah kita lihat dengan varian sebelumnya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus selama pembaruan Covid di Jenewa, Selasa (14/12) waktu setempat.
"(Sekitar) 77 negara kini telah melaporkan kasus Omicron. Dan kenyataannya Omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi." [ril/syahid/voa-islam.com]