View Full Version
Ahad, 06 Mar 2022

Seberapa Mahal Nilai Hijabmu?

 

Oleh: Auliya Nuranis

Tulisan ini dibuat karena terinspirasi dari postingan instagram @benefiko dan juga @hijabalila, dimana postingan keduanya membahas tentang hijab.

“Ciput murah mbak, sepuluh ribuan, BELIII!!!!”

Viralnya begitu di kalangan anak muda. Benarkah? Sayangnya, mayoritas muslim khususnya akhwat atau kaum hawa zaman now yang berhijab, mengabaikan dan meremehkan ketika rambut atau anak rambut mereka terlihat. Bahkan ada juga yang sengaja mengeluarkan dan memperlihatkan rambut mereka dengan dalih:

"Memang fashionnya gini, kamu aja yang ketinggalan.”

“Yang lain juga rambutnya dikeluarin, kan cantik.”

“Apa kamu iri?, ikutin aja, aku bukan ukhti kaya kamu.”

“enak aja diliatnya, kan lagi tren”.

Haduuuh, apa sahabat pernah denger dalih seperti itu? Tak heran mereka seperti itu karena kiblat atau tokoh fashion yang mereka ikuti gak sesuai dengan ajaran Islam. Mereka mengikuti tokoh yang mereka kagumi seperti artis, youtuber, tiktoker yang kurang memahami sepenuhnya tentang aurat dan berpakaian. Padahal, jika mereka mau belajar agama Islam lebih dalam lagi, pastilah mereka akan memfilter mana yang akan diikuti dan mana yang tidak patut diikuti.

Hijab dikenakan untuk menutup aurat layaknya yang sudah diperintahkan oleh Allah Swt untuk kaum hawa. Kaum hawa ya gaess yaaa bukan yang lain. Sudah sepatutnya kaum hawa terutama yang beragama Islam mengenakan jilbab (lebih dikenal dengan sebutan gamis) beserta hijabnya (kain yang menutupi kepala sampai dada kecuali wajah).

Berikut dalil untuk mengenakan hijab/kerudung:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 31)

Kemudian dalil mengenakan jilbab/gamis:

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59)

Ada di kalangan kita yang sudah menyadari wajibnya berhijab, tapi mereka ragu untuk mengerjakannya. Berbagai alasan yang mereka lontarkan seperti:

“Gua bukan ukhti kaya lo, jadi takut.”

“Kalo gua dihijab nanti, apa kata keluarga gua, keluarga gua gak ada yang berhijab Sis.”

“Gue takut gak bisa istiqomah, nanti buka-pasang buka pasang.”

“Takut keliatan sok alim, lu kan tahu netizen sifatnya kayak bagaimana? Nanti dihujat kalo salah sedikit.”

Dan berbagai macam alasan yang lainnya. Apakah sobat pernah denger alasan ini juga?

Dear sobat fillah, kalian tahu gak alasan semua itu dan keraguan-keraguan itu merupakan bisikan atau yang tertera dalam Q.S An-Nas adalah was-was dari syaithon. Syaithon tidak ingin melihat bahwa kamu, kalian, kita berubah menjadi lebih baik. Jadi gaess, mohon dengan sangat jangan dengerin bujuk rayu bisikan tersebut. Kamu harus bisa ngalahin was-was dari syaithon.

Lalu sobat fillah, kalian harus tahu bahwa kewajiban hijab yang masih sering kita ragukan, remehkan, sepelekan, abaikan untuk mengerjakannya, justru di tempat lain hijab itu adalah kemewahan untuk bisa dikenakan sehari-hari.

Apa kamu tahu kondisi muslimah di India? Apa kamu tahu harga yang harus dibayarnya ketika hendak menggunakan jilbab? Inilah harga yang harus mereka bayar demi bisa menjalankan perintah Allah.

- Seharga sistem pendidikan; yang mana murid dan guru dipaksa untuk lepas hijab di kampus dan sekolah, atau mereka keluar.

- Seharga nyawa dan keselamatan.

- Seharga kehormatan dan martabat; menjadi target dan sasaran gangguan kelompok Hindutva yang radikal, tanpa ada tindakan oleh aparat penegak hukum.

- Seharga perjuangan vs pemerintah tirani yang meng-endors islamophobia.

Dan lain hal sebagainya. Bukan hanya di India saja, namun kasus yang sama juga di negara Prancis. Mungkin juga masih banyak kejadian serupa atau bahkan lebih parah di tempat-tempat lain yang belum terekspos oleh media. Namun sobat fillah, mereka tetap mempertahankan hijabnya meski nyawa mereka yang menjadi taruhannya.

Bagaimana sobat fillah? Akankah kamu tetap enggan mengenakan hijab? Semoga kita semua menjadi mengerti dan mensyukuri harga sebuah hijab. Setidaknya di negara kita harga untuk mengerjakan kewajiban berhijab tidaklah seberat di negara lain yang menimpa mereka. Manfaatkanlah seluas-luasnya kemudahan ini sebelum datangnya kesempitan.

Tunjukkan solidaritasmu kepada saudara-saudarimu yang mengalami penindasan dalam melaksanakan kewajiban beragama. Derita mereka adalah derita kita juga. Karena muslim satu dengan muslim lainnya bagaikan penumpang di kapal. Muslim satu dengan muslim lainnya adalah satu badan, jika salah satu anggota badannya yang sakit maka seluruh anggota badan pun akan sakit. So, yuk berhijab dengan benar dan konsisten mulai sekarang yaa. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version