TANGERANG (voa-islam.com) – Akademi Madrasah Digital memasuki babak Grand Final. Tahap ini diikuti 10 tim Madrasah Aliyah (MA) terbaik.
Mereka diberi kesempatan mempresentasikan hasil project prototype solusi digital yang sudah dikembangkan di hadapan dewan juri. Mereka berupaya meyakinkan dewan juri layaknya menghadapi para investor yang akan berinvestasi mengembangkan karya inovasinya.
Akademi Madrasah Digital (AMD) digagas oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerjasama dengan PT XL Axiata Tbk. AMD digelar sebagai ajang pelatihan siswa MA dalam membentuk Technopreneur Muda menciptakan industry kreatif bebasis teknologi.
Grand Final AMD berlangsung di Tangerang, Banten, Rabu (25/5/2022). Ajang ini juga ditayangkan secara live melalui kanal YouTube Direktorat KSKK Madrasah Kemenag.
Direktur KSKK Madrasah, Moh. Isom Yusqi, mengaku bangga atas capaian anak-anak madrasah saat ini. Ia berharap akan lahir para inventor dan penemu teknologi masa depan yang hebat dari madrasah, serta mampu mengembangkan prototype solusi digital yang sudah dirancang untuk diproduksi secara masif.
"Kegiatan Grand Final ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak madrasah untuk bisa terus berprestasi. Semoga kemandirian dan berprestasi terus berlanjut pada anak-anak madrasah sehingga sukses di dunia dan akhirat," harapnya.
Chief Enterprise & SME Officer PT XL Axiata Tbk Feby Sallyanto menuturkan bahwa ajang ini bagian dari komitmen bersama XL Axiata Tbk bersama Direktorat KSKK Madrasah dalam rangka mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
"Kehadiran anak-anak madrasah hari ini merupakan sebuah langkah untuk maju ke langkah berikutnya lewat ide yang sudah dituangkan dalam bentuk paparan maupun prototype yang dapat bermanfaat dan berguna bagi orang banyak serta bangsa dan Negara," terangnya.
“Kompetisi ini bukan dalam rangka saling menjatuhkan melainkan saling menginspirasi dan melengkapi satu sama lainnya untuk terus menjadi yang terbaik,” lanjutnya.
Sebelumnya, ada 20 tim MA yang lolos dan terpilih mengikuti pelatihan intensif secara virtual, baik softskill maupun hardskill. Mereka didampingi tenaga pelatih profesional dari dunia industri selama 6 (enam) bulan penuh sejak awal Oktober 2021.
Setelah itu, dilakukan seleksi kembali hingga terpilih10 tim terbaik untuk mengikuti Grand Final Akademi Madrasah Digital. [syahid/voa-islam.com]
sumber: kemenag.go.id