Oleh: Irsan Pebri Maulana
(Mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas)
Menjadi sosok yang istimewa tentu bukanlah bisa didapat begitu saja. Butuh usaha dan perjuangan untuk bisa perolehnya. Sebagaimana Ismail muda yang merelakan lehernya untuk disembelih, maka demikianlah gambaran sebenar-benarnya takwa yang melahirkan sosok istimewa.
”Apakah harus disembelih dulu baru disebut takwa?”
Bukan begitu juga maksudnya, Guys. Esensi dari kisah keluarga Nabi Ibrahim as. yang harus kita pahami dan amalkan dalam konteks saat ini. Yakni iman dan takwa yang totalitas kepada Allah SWT. Sehingga apapun yang diperintahkan Allah SWT., semua dilaksanakan. Betul-betul mendengar dan taat. Inilah esensinya yang mesti kita aplikasikan dalam kehidupan. Begitu!
Jadi, iman dan takwa itulah kata kuncinya. Bagaimana cara mendapatkannya? Mari kita bedah bersama!
Pertama, kita harus mengerti bahwa iman dan takwa ini harus dicari. Tidak bisa jika hanya sekadar faktor keturunan. Sebab iman dan takwa adalah rasa serta amal yang muncul karena adanya pemahaman. Maka, pastikan bahwa pemahaman yang kita miliki adalah pemahaman yang benar. Pemahaman yang bersumber pada sesuatu yang terjamin kebenarannya yakni Al Qur’an dan As Sunnah.
Oleh karena itu menjadi penting mengkaji sumber pemahaman tersebut. Karenanya wajib bagi setiap muslim untuk mengkaji Islam secara menyeluruh. Dengan langkah awal ini, maka dipastikan iman dan takwa akan didapatkan dan kokoh bersemayam di dalam jiwa.
Kedua, tidak cukup jika hanya berjuang untuk mendapatkan iman dan takwa. Hal penting lainnya adalah bagaimana agar kunci ini tetap ada dalam genggaman. Ya, kita harus berjuang agar tetap istikomah dalam keimanan dan ketakwaan hingga peroleh gelar husnul khatimah di akhir cerita kehidupan.
Caranya adalah dengan senantiasa bergaul dengan orang-orang yang saleh. Senantiasa bersama dengan para pemburu kebaikan. Selalu duduk bersama orang-orang yang berilmu. Ingat, jangan sekali-kali menyendiri. Karena godaan setan itu tidak akan pernah berhenti. Baik dari golongan jin ataupun manusia, bisikan untuk berbuat kemaksiatan itu selalu tajam mengintai. Sedikit saja kita lengah, maka mereka siap menerkam. Waspadalah!
Wahai pemuda, jangan sampai lunglai dengan kesenangan dunia yang menipu. Fokuskan pandangan pada tujuanmu diciptakan. Jadilah pemuda yang istimewa dengan iman dan takwa sebagaimana Nabi Ismai as. Sebab sungguh indah yang telah Allah SWT janjikan bagi para pemuda yang beriman lagi bertakwa. Maka ambil keistimewaan tersebut, jangan sia-siakan!
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil; Pemuda yang senatiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya; Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan Masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah; Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan cantik dan berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, ”Aku takut kepada Allah!”; Seseorang yang memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanannya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kirinya; dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi sehingga bercucuran air matanya. (HR. al-Bukhari dan Muslim)