Oleh: Muhamad Randi, Lc., M.Pd.
(Mahasiswa PKU MUI DKI Jakarta angkatan 17)
من تشبه بقوم فهو منهم
"Barang siapa yg menyerupai suatu kaum, maka ia bagian darinya" (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Hadits diatas begitu populer ketika pada moment-moment tertentu seperti perayaan tahun baru, perayaan ulang tahun, bahkan dalam perayaan maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Padahal, hadits itu begitu umum dan bisa digunakan untuk banyak hal. Tidak melulu dalam menyerupai orang-orang di luar Islam.
Imam Nawawi al-Bantani dalam syarahnya terhadap kitab Safinatun Najah mengutip hadits ini dengan penuh ketawadhuan, beliau berharap menyerupai para Ulama sehingga digolongkan bagian dari mereka.
Iyaa, hadits tersebut bisa digunakan untuk penyerupaan dalam hal yang positif seperti halnya Imam Nawawi yang ingin serupa dengan para Ulama’ (padahal beliau sudah tergolong Ulama).
Menariknya, Wajhu Sibhi (fokus penyerupaan) yang diinginkan Imam Nawawi yaitu dalam hal; cara belajar dan berkarya-nya para Ulama’ bukan sekedar penampilan atau berpakaian para Ulama’.
Berbeda dengan kita hari ini, ingin serupa dengan para Ulama’ tapi hanya sebatas penampilan atau pakaiannya saja, yang sama sekali itu bukan substansi dari seorang Ulama. Karena pakaian itu sesuatu yang bisa dipakai dan dilepas kapanpun. Padahal, substansi dari Ulama adalah Ilmu dan Akhlak. Sesuatu yg tidak bisa dilepaskan, kapan dan dimanapun ia akan selalu melekat pada diri seorang Ulama.
Jika kita membaca kitab “Qimatuz Zaman ‘Inda al-Ulama” karya Syekh Abdul Fattah Abu Guddah, kita dapati bagaimana luar biasanya cara para Ulama dalam belajar dan menuntut Ilmu. Ada yang belajar 12 disiplin ilmu dalam satu hari, ada yang menempuh perjalanan ribuan kilometer demi sebuah hadits, bahkan ada yang sampai tidak tidur (berbaring).
Nampaknya kita hari ini gagal fokus dalam menyerupai para Ulama. Namun demikian, jangan berkecil hati. Jika hari ini kita sudah berpakaian menyerupai layaknya Ulama, maka jangan berhenti sampai disini. Tapi lanjut dengan menyerupai cara belajar dan menuntut ilmu para Ulama. Jika sudah demikian, maka substansi Ulama yaitu Ilmu dan Akhlak, insyaAllah akan melekat pada diri kita.
Yaa Rabb.. Semoga Allah mudahkan. [PurWD/voa-islam.com]