Oleh: Aily Natasya
Zodiak kamu apa? Sering ditanyain gini, nggak? Sama teman, atau orang baru? Seringlah, ya. Kalau nggak sering, setidaknya pernah dengarlah tentang zodiak itu sendiri? Apa jangan-jangan masih ada yang nggak tahu sama sekali, nih? Istilah zodiak merujuk pada rasi-rasi bintang yang dilalui oleh sabuk khayal di langit dengan jumlah 13. Zodiak juga dikenal dan familiar dengan sebutan astrologi. Namun sebenarnya zodiak sendiri merupakan sebah ramalan yang berasal dari Yunani dengan arti lingkaran hewan. Banyak sekali masyarakat yang penasaran dan bertanya tentang arti zodiak lantaran ramalan yang kerap diungkap. Ramalan zodiak juga dulu pernah merajai beberapa acara TV hingga tabloid di Indonesia. Sama, sih, sekarang juga masih. Cuman kalau sekarang lebih banyak di sampaikan di artikel web dan content creator.
Yup, kalau sekarang, sih, orang-orang banyak yang melihat di konten-konten di sosial media seperti tiktok, instagram, dan lainnya. Kebanyakan, mereka mendefinisi sifat-sifat dari zodiak-zodiak tersebut. Seperti, jika zodiaknya aquarius, berarti orangnya begini... jika zodiaknya libra berarti tukang selingkuh, dan semacamnya. Kasihan, sih. Takutnya yang nggak tukang selingkuh jadi nggak bisa dapat jodoh karena orang-orang pada percaya, wkwk. Apalagi yang zodiaknya gemini. Katanya sih, gemini itu red flag di dunia per-zodiak-an. Tapi sebenarnya, di ilmu psikologi, apakah zodiak ini valid?
Dilansir dari student-activity.binus.ac.id menuliskan bahwa tanggal dan bulan lahir sudah diketahui bahwa tidak dapat dijadikan sumber valid untuk menentukan kepribadian seseorang. Terdapat berbagai macam faktor yang dapat mendukung pembentukan dan kepribadian seseorang. Salah satu yang mempengaruhi kepribadian seseorang menurut psikologi adalah nature dan nurture.
Ramalan Zodiak
Sekarang mari kita bahas tentang ramalan zodiak. Pasti tahulah, ya. Sering banget ada artikel yang judulnya semacam, “Ramalan Zodiak Gemini di Tanggal ini: Gemini Pertahankan Ketenangan, Aquarius Coba Jadi Lebih Realistis” berseliweran di berbagai platform website berita. Dan yang klik? Banyaklah, ya. Masih banyak kok yang percaya ginian, makin banyak malah.
Kronologi awalnya, sih, cuman iseng-iseng aja. Nggak percaya. Eh, tapi kok yang diramalkan kebetulan kejadian? Duh, jadi ketagihan, deh. Apalagi kalau ramalannya itu isinya ramalan baik semua. Makin-makin, deh, ngarep. Padahal, ya, manusia itu tidak bisa meramal nasib seseorang bahkan dirinya. Karena itu benar-benar sesuatu yang dirahasiakan oleh Allah. Umur, rizki, jodoh, ajal, itu rahasia Allah. Walaupun, nih, ramalannya itu ternyata benar. Percaya, deh, itu cuman kebetulan belaka. Kebetulan aja, yang bikin ramalan itu tebakannya benar.
Dan dari Aisyah, ia berkata: “Rasulullah Saw. pernah ditanya oleh sekelompok manusia tentang masalah tukang (sihir), maka jawabnya: ‘Mereka bukan apa-apa,’ mereka pun bertanya lagi: ‘Ya Rasulullah sesungguhnya mereka itu kadang-kadang menceritakan sesuatu yang ternyata benar.’ Maka jawab Rasulullah saw: ‘Kalimat itu dari Allah yang dicuri oleh Jin lalu diulang-ulanginya ke telinga kekasihnya dengan dicampur 100 kedustaan.” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim dalam kitab kitab Terjemah Nailul Authar Juz VI, halaman 2686).
“Katakanlah: “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65).
Syirik
Nggak banyak yang sadar bahwa jika mempercayai ramalan zodiak itu sama dengan syirik kepada Allah. Kenapa? Karena dengan mempercayai ramalan zodiak, maka kita sama saja dengan bergantung dengan yang selain Allah. Kita percaya bahwa bahaya dan manfaat itu datang dari selain Allah. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.”
Intinya, jangan mau deh, dikibuli lagi sama yang begituan, ya? Daripada kita penasaran banget masa depan kita, entah itu tentang jodoh, atau rezeki, yuk, kita benahin diri dan lakukan yang terbaik agar kita bisa menggapai hasil atau masa depan yang kita inginkan. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google