View Full Version
Kamis, 11 May 2023

Demi Viral, Remaja Rela Brutal

 

Oleh : Rima Septiani, S.Pd

Demi viral di TikTok, sekelompok pemuda membuat konten video pembusuran di Tugu Kelurahan Talia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut terungkap setelah Kepolisian Sektor atau Polsek Abeli bergerak cepat menelusuri pelaku video viral pembusuran yang sempat menggegerkan warga itu. Kapolsek Abeli AKP Iyan Sofyan mengatakan kalau video viral tersebut sengaja dibuat untuk kepentingan konten TikTok. (sultra.tribunnews.com)

Maraknya Kenakalan Remaja, Ada Apa Sebenarnya?

Pemandangan di berbagai tempat, selalu saja dipenuhi dengan kenakalan remaja. Kasusnya beragam. Mulai dari pelaku seks bebas, kekerasan dalam sekolah, tawuran, aborsi, narkoba dan perilaku menyimpang lainnya. Sungguh menyedihkan kondisi remaja saat ini.

Kebobrokan kaum muda negeri ini semakin menjadi-jadi. Kemunduran dan sikap membebek kaum muda mengisyaratkan ada yang salah pada pembentukan karakter generasi bangsa ini. Berbagai macam tontonan tidak mendidik justru dijadikan tuntunan dalam memilih gaya hidup. Hanya demi viral, mereka dengan senang hati membuat kegaduhan secara terang-terangan.

Alhasil, petaka pun menggorogoti kepribadian mereka. Betapa banyak kemungkaran yang dilakukan para generasi muda saat ini. Masalah sosial dan dekadensi moral menjadi perhatian serius bagi mereka. Betapa banyak kasus-kasus di luar nalar yang menimpa kaum muda saat ini. Aborsi, narkoba, pembegalan, seks bebas dan lain sebagainya menjadi langganan rutin bagi generasi +62.

Sikap kita ketika menyaksikan kemaksiatan yang menjadi-jadi mestilah berpikir untuk merubahnya, bukan malah turut serta mendukungnya. Jika terus dibiarkan, tentu ini menjadi hal yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, di era kemajuan teknologi saat ini, pemberitaan kenakalan remaja selalu saja mendominasi media massa.

Di sisi lain, kita juga harus sadar bahwa segala pemikiran asing yang menjauhkan umat dari aturan agamnya justru semakin massif disuarakan. Ide sekularisme, liberalisme, hedonisme, materialisme menjadikan generasi saat ini memilih bersikap apatis dan pragmatis.

Keringnya aspek ruhiyah dan ketidak pedulian terhadap aturan diakibatkan oleh paham ide liberalisme yang menjadikan mereka merasa bebas dengan aturan Allah. Agama dianggap sebagai aturan yang mengekang kebebasan mereka dalam berbuat sesuatu. Alhasil, mereka justru membuang aturan agama atas nama kebebasan. Inilah penyakit umat saat ini.

Kebebesan berperilaku justru menjadi hal yang diagung-agungkan saat ini. Dengan dalih trend dan maksud mendapatkan follower yang banyak, mereka rela melakukan hal di luar nalar. Padahal, perbuatan tercela adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam.

Oleh karena itu perbaikan terhadap moral para generasi muda haruslah sedini mungkin dilakukan. Mengingat generasi muda merupakan pelanjut estafet peradaban yang gemilang.

Bercermin pada Generasi Islam

Islam melindungi generasi muda dari segala kerusakan moral dan perbuatan maksiat secara komprehensif. Generasi muda dibina dengan Islam hingga terwujud ketaqwaan yang akan membentuk kepribadian Islam.

Sistem Islam dibangun atas tiga pilar penyangga utama yang akan menjamin penjagaan akhlak generasi. Dengan demikian, tontonan-tontonan yang mengancam aqliyah (Pola pikir ) maupun nafsiyah (Pola sikap) generasi muda akan diberantas secara tuntas.

Dalam sejarah peradaban Islam, generasi muda adalah aset yang mahal dan tak ternilai harganya. Mereka digelari sebagai agent of change yaitu menjadi tokoh utama dalam melakukan suatu perubahan. Kaum muda memiliki potensi yang bisa diharapkan. Mereka memiliki semangat yang sulit dipadamkan. Terlebih pemuda adalah peletak bangkitnya peradaban gemilang yaitu peradaban Islam. Maka kokohnya sebuah peradaban berawal dari kuatnya pemikiran, ilmu dan ketakwaan para pemudanya.

Dan hanya penerapan sistem Islam secara Kaffah yang mampu membuktikan semuanya itu, dengan melihat bukti bahwa Islam sudah berjaya selama 1400 tahun lalu.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita selamatkan akhlak generasi bangsa ini dari kerusakan tontonan yang menciptakan kerusakan akhlak dengan menciptakan tatanan kehidupan Islam dengan dakwah yang meluas. Hingga tegaknya Islam di muka bumi ini sebagai pengatur seluruh urusan umat Islam. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 


latestnews

View Full Version