View Full Version
Jum'at, 03 Nov 2023

Kenapa Harus Boikot Produk Pro Israel?

 

Oleh: Aily Natasha

Huru-hara dari konflik Palestina-Israel semakin panas. Dunia pun sudah menunjukkan berbagai macam dukungannya, dari berdemo, mengunggah informasi dan simpati, sampai memboikot semua produk-produk yang berkenaan dengan Israel. Namun, ada beberapa hal yang menggeramkan hati perihal orang-orang yang masih meremehkan dukungan dan pembantaian terhadap Palestina. Orang-orang ini memiliki motifnya sendiri.

Ada yang karena emang nggak paham sama masalahnya, nggak mau cari tahu juga, terus ada juga yang merasa bahwa ini adalah konflik agama Islam, jadi karena dia bukan Islam, dia nggak mau ikut campur padahal Israel tidak hanya menganiaya muslim Palestina, tapi Kristen juga. Buktinya kemarin ada gereja di Palestina yang dibom sama Israel.

Dan ada juga yang buzzer. Nah, buzzer ini biasanya orang-orang yang memang memiliki followers banyak alias pengaruh di masyarakat. Jadi suara mereka itu dibeli agar bisa mendukung Israel, sekaligus mengajak pengikutnya untuk ikut serta membela Israel.

Komentar-komentar yang terkesan meremehkan dan menurunkan kepercayaan diri kita terhadap dukungan kecil kita kepada warga Palestina, seperti share ke sosial media nggak bakal ngasih dampak, memboikot produk juga nggak akan ada hasilnya, dan lain-lain, maka di sini saya akan yakinkan kepada kalian semua bahwa hal-hal kecil itu memiliki dampak.

Begini, jika benar bahwa mengunggah informasi dan dukungan di sosial media itu tidak memiliki pengaruh, lalu mengapa Israel harus bersusah payah mematikan internet Gaza? Mengapa juga mereka harus membayar triliunan jumlah uang demi membayar orang-orang agar menyuarakan Israel di akun-akun mereka?

Padahal akhirnya, dunia kini mulai membuka mata, membuka pikiran, dan sadar akan siapa yang harus mereka dukung. Bahkan ketika media barat sangat berusaha memanipulasi segala informasi tentang Palestina, dunia tetap bisa memilih pihak yang tepat. Dari mana? Ya dari semua orang yang berusaha untuk membagikan informasi tentang kebenaran yang ditutupi.

Alhamdulillah, walau tidak dibayar, tapi banyak yang mau mengorbankan waktu, tenaga, dan kuotanya demi mencari tahu, menyimak, dan memposting ulang apa pun tentang Palestina. Jadi, apakah dukungan kita memiliki arti bagi Palestina? Ya, ada!

Imam Ibnu Al-Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, “Allah akan memberikan ganjaran kebaikan bagi orang yang menolong agama Islam, walaupun hanya dengan sebaris kalimat.” (dalam I’lamul Muwaqin, jilid 6, hlm. 131).

Ada pun mengenai boikot-boikotan produk itu pun berpengaruh. Lagi pula, ngaruh atau nggak itu belakangan. Kenapa? Sebelum ini kita tidak tahu kalau ternyata ketika membeli produk-produk yang mendukung Israel kita juga ikut membantu mereka membantai Palestina. Namun sekarang beda, kita sudah tahu. Bahkan Disney dan Mc Donald secara terang-terangan memperlihatkan dukungan mereka terhadap Israel.

Masak, sih, kita tega makan makanan itu, menggunakan produk-produk itu padahal kita tahu produk-produk tersebut memiliki peran yang besar dalam pembantaian orang-orang Palestina? Terus, kalau kita boikot produk-produk mereka, terus bangkrut, bagaimana dengan karyawan-karyawan dari perusahaan-perusahaan yang kita boikot itu? Di sana juga banyak orang muslim yang mencari nafkah.

Nafkah masih bisa dicari, karena rezeki ada di tangan Allah. Kalau kita sampai takut akan hal semacam itu, itu kesannya kayak kita sedang menggantungkan hidup kita, rezeki kita pada perusahaan, bukan pada Allah. Lagian, antara rezeki dan nyawa seseorang itu tidak sepadan jika mau dibandingkan. Sekali lagi, rezeki masih bisa dicari, sedangkan nyawa seseorang?

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

Jadi, jika masih ada komentar-komentar yang meremehkan dukungan kita dan penderitaan orang-orang Palestina dengan gaya nyinyir, jangan terpengaruh! Tetap kokohkan keyakinan kita bahwa Allah akan melihat ini, Allah akan menilai ini. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version