View Full Version
Rabu, 15 Nov 2023

Meneladani Keimanan Muslim Gaza

 
Oleh: Yuni Astuti
 
Siapa yang Imannya Menakjubkan?
 
Suatu hari Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat, "Menurut kalian, keimanan siapa yang paling menakjubkan di antara makhluk Allah?" Para sahabat menjawab, "Para Malaikat!" Rasulullah menyanggah, "Bagaimana mereka tidak beriman, sementara mereka bersama Tuhan mereka?"
 
Para sahabat menjawab lagi, "Para nabi!" Rasulullah bersabda, "Bagaimana mereka tidak beriman, sementara wahyu turun kepada mereka?" Para sahabat menjawab lagi, "Kalau begitu keimanan kami!" Rasulullah membantah lagi, "Bagaimana kalian tidak beriman, sementara aku bersama kalian?"
 
Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan, "Ingatlah, sesungguhnya keimanan makhluk yang paling menakjubkan menurutku adalah keimanan suatu kaum yang muncul setelah kalian, mereka menemukan Alquran dan percaya dengan apa yang ada di dalamnya." (HR Abu Ya'la dalam kitab musnad-nya dan Imam al-Hakim dalam mustadrak-nya).
 
Saya sempat GR dan mengira umat akhir zaman itu adalah orang-orang di Indonesia karena Islam mayoritas di negeri ini juga kecintaan pada nabi tidak diragukan lagi. Akhlaknya juga bagus, sopan dan ramah serta baik hati kepada siapa saja. Namun sepertinya memang ini kegeeran yang tidak seharusnya membuat lupa diri sebab faktanya hari ini ada umat Islam yang keimanannya tidak diragukan lagi. Ya, mereka adalah warga Palestina.
 
Betapa tidak? Sudah lebih dari sebulan mereka dibombardir dari segala penjuru bukan hanya oleh tentara Zionis tetapi juga oleh tentara AS dan lain-lain. Gaza yang luasnya tidak lebih besar dari kota Semarang itu dikeroyok oleh banyak negara besar dengan persenjataan yang lengkap dan canggih.
 
Dunia pun melihat Gaza, semua yang punya hati nurani lantas bersimpati ini soal penjajahan sebab Israel justru menargetkan warga sipil menghancurkan bangunan, masjid, gereja, toko makanan bahkan rumah sakit.
 
Apakah masyarakat Gaza menangis? Ya, pasti. Tetapi meratap dan marah pada keadaan? Tidak! Yang keluar dari lisan mereka hanyalah "Alhamdulillah hasbunallah wanikmal wakil nikmal Maula wanikman Nasir."
 
Keimanan seperti itu tidak akan didapatkan dari orang yang cinta dunia dan takut mati.
Pada lisan mereka, kalimat "Alhamdulillah" itu mampu menggetarkan dunia, menggerakkan hati para non muslim untuk berikrar "asyhadualla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah."
 
Dunia menyaksikan bahwa keimanan kaum muslimin di Gaza mampu membuat seorang atheis sekalipun mau membaca dan mempelajari Alquran.
 
Betapa agungnya kalimat Alhamdulillah itu. Akarnya adalah keimanan yang sangat kuat sehingga siapa saja yang mendengarnya jadi merasa malu. Malu karena masih disibukkan dengan urusan dunia yang melalaikan.
 
Bahkan yang tidak pernah disangka, para Mujahidin yang selama ini dicap teroris, kini semua mata dunia terbuka dan berbalik mengidolakan mereka. Jika bukan Allah yang menggerakkan hati semua manusia apa mungkin akan sampai begini dan jika keimanan seseorang biasa-biasa saja apa mungkin Allah akan sesayang itu padanya?
 
Maka dengan semua yang terjadi rasanya saya semakin insecure, jauh panggang dari api untuk bisa masuk dalam kategori muslim yang imannya menakjubkan. Memang sama-sama tidak bertemu Nabi di dunia, memang sama-sama mencintai Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
 
Tapi soal pengorbanan harta, jiwa, dan raga untuk perjuangan sepertinya masyarakat Gaza paling depan sendiri. Keimanan mereka tidak diragukan, Allah telah menguji mereka dengan segala hal, takut, lapar, kecintaan pada anak-anak dan lain-lain semua mereka lalui dengan sabar.
 
Bahkan ketika seluruh dunia Muslim hanya bisa diam. Tanpa bantuan pasukan untuk menghentikan penjajah. Lebih tragis lagi ialah ada muslimin juga yang memfitnah mereka sebagai teroris. Itulah sejahat-jahatnya makhluk!
 
Masyarakat Palestina khususnya Gaza seakan sendirian ditinggalkan negeri2 Muslim. Mereka sekilas menyedihkan tapi sejatinya kitalah yang menyedihkan! Merekalah yang imannya menakjubkan. Ditinggalkan saudara-saudaranya tapi tetap tegak berdiri menantang kezaliman. Sebab mereka yakin, haqqul yakin bahwa ALLAH TIDAK PERNAH MENINGGALKAN MEREKA! (rf/voa-islam.com)
 
Ilustrasi: Google

latestnews

View Full Version