Oleh: Nur Ameena
Entah mengapa, kegiatan berpuasa seringkali dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghambat produktivitas seseorang. Kayak, kalau puasa pasti lemas, jadi malas, mending tidur. Dan tanpa kita sadari cara pandang semacam itu justru ditanam dari kebanyak iklan di televisi yang ingin mempromosikan produk mereka.
Contoh, nih, iklan A, produk minuman. Di iklan tersebut ada orang yang lagi lemas banget, terus ada seorang lagi yang nggak lemas, alias energik banget pas lagi kerja di kantor. Lalu orang yang lemas nanya ke orang yang nggak lemas, “Kamu kok nggak lemas, sih? Padahal kamu, kan, puasa juga.” Nah, di situ orang yang energik ini tadi langsung mempromosikan produk yang bersangkutan. Dia minum minuman A pas sahur, makanya jadi nggak lemas. Sederhana saja, walau tidak semua orang fokus terhadap iklan produk tersebut, tapi ada banyak orang yang justru terpengaruh dengan ‘puasa, jadi lemas’ itu tadi.
Ada lagi, tentang pernyataan bahwa tidur itu ibadah ketika puasa. Uhm, nggak salah juga, sih, toh memang ada dalilnya:
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR. Baihaqi).
Padahal dalil tersebut lebih ke ngasih tahu ke kita kalau apa pun, hal sekecil dan seremeh apa pun, ada pahalanya ketika kita puasa. Apalagi kalau kita melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat seperti mengaji, belajar, bekerja, dan melakukan hal-hal produktif lainnya. Tapi sayang banget, orang-orang banyak sekali yang malah menjadikan ayat tersebut sebagai alasan untuk bermalas-malasan, lebih banyak tidur, dan malah enggan melakukan ibadah atau aktivitas yang lebih bermanfaat lainnya. Kan, pahalanya jadi lebih banyak kalau dimanfaatkan dengan baik.
Fix mindset
Karena persepsi ‘puasa sama dengan lemas’ asalnya dari pola pikir, tentunya kita harus perbaiki pola pikir tersebut. Puasa nggak bikin lemas, tapi bikin semangat karena banyak banget pahala yang bakal didapat.
Nah, fix mindset ini bia kita imbangi dengan take action. Maksudnya gimana? Ya, nggak cuman pola pikir yang kita ubah, tapi juga kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari, seperti asupan makan dan aktivitas kita.
Contohnya, perhatikan menu sahur dan berbuka kita. Udah sehat, belum? Jangan remehkan makanan. Apa yang kita makan itu mempengaruhi tubuh dan pikiran kita. Kalau yang kita makan itu sehat, maka nggak cuman tubuh kita aja yang sehat, tapi pikiran kita jadi ikut sehat dan segar. Jadi, kalau masih ngerasa lemas, coba, deh, evaluasi, apakah gizi kita sudah sepenuhnya terpenuhi, dan jangan lupa juga untuk minum banyak air putih.
Selanjutnya adalah menentukan aktivitas kita sehari-hari. Mau belajar apa hari ini? Ibadah apa aja yang mau dilakukan hari ini, dan sebagainya. Ya, bahasa umumnya To Do List-lah ya. Ini biar apa? Tentu biar kita lebih sadar dan ingat kalau banyak hal yang bisa kita lakukan, tidak hanya rebahan dan tidur saja.
Apalagi, di bulan Ramadhan ini, kita dijanjikan oleh Allah banyak sekali pahala. Ya, sayang aja, kalau cuman ngambil dalil ‘tidur ibadah’ padahal dalil untuk ibadah lainnya, kan, juga nggak kalah banyak. Seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, shalat sunnah, belajar pengetahuan Islam, bagi-bagi takjil, menambah hafalan Al-Qur’an, olahraga, diet sehat, dan banyak lagi aktifitas bermanfaat lainnya. Jadi, habis ini jangan ada alasan ‘lemas karena puasa’ lagi, ya. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google