Oleh: Aily Natasya
Belakangan ini, marak dibicarakan tentang film horor Indonesia. Semakin ke sini, semakin terlihat obsesi insan perfilman untuk terus memproduksi film-film horor yang menyangkut pautkan agama, khususnya Islam. Jelas hal ini membuat sebagian orang geram dan bergerak mengajak pemboikotan terhadap film-film tersebut. Sebelumnya, mungkin tidak terlalu bermasalah. Namun lama-kelamaan, terasa sekali, banyak penonton yang mengaku setelah menonton film-film horor tertentu, mereka jadi takut melakukan hal yang sama seperti adegan yang ditayangkan.
Seperti contoh di salah satu film yang menayangkan adegan sholat malam (tahajjud), lalu tiba-tiba ada makhluk halus yang menemani orang yang sedang sholat tersebut. Ada juga film horor yang bertema ‘memandikan jenazah’. Adegannya seakan-akan merepresentasikan bahwa kalau kita memandikan jenazah, kita bisa dihantui oleh roh dari jasad yang tadi kita mandikan.
Coba perhatikan, dari kedua adegan tersebut, apa yang menjadi masalah? Fear mongering, menakut-nakuti orang-orang yang menonton untuk hal-hal yang sebenarnya mulia. Shalat tahajjud misalnya. Kita tahu bahwa shalat tahajjud merupakan shalat sunnah yang paling mulia. Ada banyak sekali kebaikan yang bisa kita dapatkan jika kita melakukannya. Namun, orang jadi enggan melakukannya dengan alasan takut ‘ada makhluk lain selain manusia yang menemani. Padahal, kan, seharusnya nggak gitu. Toh, demi melihat hambaNya yang beribadah di seperti malam, Allah turun langsung ke dunia. Maksudnya, kenapa harus makhluk halus yang menemani. Kan, Allah yang klaim hal itu duluan. Allah yang menemani, bukan jin-jin yang dinarasikan.
Next, memandikan jenazah. Memandikan jenazah itu hukumnya fardhu kifayah. Semua orang Islam bertanggung jawab alias wajib untuk memandikan jenazah saudara muslim tersebut sampai ada sebagian orang yang mengurus jenazah tersebut. Dengan kata lain, memandikan jenazah itu perintah Allah, dan perbuatan yang mulia. Kok malah dibuat menyeramkan dan negatif seperti itu.
‘Kan cuman film’. Mungkin ada yang berdalih begitu. Cuman film tapi kok banyak yang ngaku ngaruh? Sudah sejak lama sekali efek ini ada, cuma baru sadar akhir-akhir ini aja. Contoh lain yang umum, takut ke kamar mandi. Ya, memang, adegan hantu-hantuan di film horor banyak sekali di kamar mandi. Padahal sebenarnya, nggak ada apa-apa. Hanya saja karena pikiran kita sudah dipengaruhi, jadi gitu, deh.
Allah sendiri yang bilang kalau kita, manusia, atas karuniaNya, itu lebih mulia dari makhluk mana pun di muka bumi ini. Itu artinya, kita lebih mulia daripada jin-jin itu. Ya, masak kita takut sama mereka. Harusnya malah mereka lah, yang takut ke kita. Kita jadi takut itu karena lemahnya iman kita. Semakin kuat iman kita, maka semakin berani kita terhadap mereka, pun mereka jadi semakin takut ke kita. Hal tersebut bisa kita lihat dari betapa setan dari kalangan jin sampai lari ketakutan kalau ngelihat Umar bin Khattab. Kenapa? Salah satunya, ya, karena iman beliau yang udah next level. Jadi, lebih baik pertanyakan iman kita, kalau kita memiliki rasa takut terhadap yang selain Allah.
Ada banyak sekali tema yang lebih bagus untuk dijadikan jalan cerita dan lebih bermanfaat. Karena memang seharusnya, film itu harus bermanfaat, nggak cuma buat hiburan atau meraup untung aja. Harus ada pengaruh yang positif bagi masyarakat. Kita juga, sebagai penonton, harus lebih bijak dalam memilih tontonan yang ingin kita tonton. Teruskan boikot film-film yang membuat iman kita terombang-ambing semacam ini. Memang kesannya sepele, namun dampaknya besar bagi kehidupan kita. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google