View Full Version
Kamis, 15 Aug 2024

Saat Idolanya Membela Produk Boikot, Bagaimana Sikap Army Dunia?

 

Oleh: Aily Natasya

Beberapa hari yang lalu, Army di seluruh dunia dikejutkan dengan postingan kentang Mc Donald di Instagram V BTS. Tak hanya terkejut, Army di seluruh dunia dibuat kecewa oleh postingan tersebut lantaran gerakan boikot yang sedang dilakukan pada brand makanan siap saji tersebut. Tak hanya sampai di situ, selang beberapa hari kemudian, simpang siur diberitakan bahwa BT21, karakter figur dari para anggota BTS, akan berkolaborasi dengan Mc Donald.

Banyak sekali brand-brand yang masuk ke dalam daftar boikot yang tampak mulai frustasi dengan berusaha menggaet banyak sekali selebriti papan atas, khususnya di dunia K-Pop karena loyalitas penggemar pada idolanya. Mereka paham bagaimana pengaruh dari idola-idola K-Pop, terutama BTS, yang sudah memiliki jutaan penggemar yang loyal di seluruh dunia. Apakah strategi ini berpengaruh? Jawabannya adalah iya.

Banyak Army yang dibuat gonjang-ganjing dengan adanya kenyataan ini. Army, yang selama ini selalu membawa nama BTS di setiap penggalangan dana kemanusiaan, tak terkecuali Palestina, merasa tertampar dengan kenyataan bahwa idolanya sendiri ternyata tone deaf dan tidak peduli dengan kemanusiaan. Kejadian ini membuat Army terpecah. Ada yang memilih untuk melepaskan idolanya dan tetap berdiri pada kemanusiaan, dan ada yang malah berusaha mencari-cari alasan untuk tetap mendukung idolanya. Bahkan ada juga yang sampai menyebarkan berita hoax bahwasannya Mc Donald sudah tidak ada di daftar boikot saking ingin membela sang idola. Astaghfirullah.

Sebagaimana dengan fandom-fandom lain yang kemarin dibuat kecewa dengan keputusan agensi atas idolanya yang harus berkolaborasi dengan brand-brand pendukung Zionis Israel, fandom Army juga merasakan hal yang sama. Rasa berat, sedih, kecewa, bingung, kesal, sebal, semuanya campur aduk menjadi satu, dan semua itu wajar dan amat sangat bisa dipahami. Itu, tuh ibaratnya kayak ada keluarga atau teman dekat kita yang nggak sejalan sama kita, di saat kita berdiri tegak untuk Palestina dan kemanusiaan, eh, dia malah menginjak-injak semua keyakinan itu.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa ini semua hanya hiburan, namun ada sebagian orang yang menganggap bahwa ini lebih dari sekadar hiburan. Sebagian orang itu menganggap bahwa ini adalah rumah juga obat bagi mereka sehingga, ketika rumah dan obat itu sudah tidak cocok lagi untuk kita, kita harus melepaskannya, walau berat. Walau kita akan kebingungan harus pindah ke rumah mana dan mengonsumsi obat apa.

Pertolongan Allah dan kasih sayang Allah itu biasanya Allah salurkan lewat banyak sekali perantara yang ada di dunia ini. Bisa saja orang tua, teman, guru, atau bahkan idola-idola dan hobi-hobi kita tadi. Dan ketika Allah mencabut kasih sayangNya dari jalur itu, tidak mungkin Allah tidak menyediakan jalur yang lain.

Tahukah kita bahwa Allah bisa menguji kita dengan hal-hal yang kita sukai untuk menyadarkan kita bahwa semua kesenangan itu asalnya dari Allah, dan semua itu fana karena hanya sebuah perantara, juga menguji keyakinan kita, apakah kita memang sepeduli itu dengan saudara-saudara kita yang digenosida atau hanya ikut-ikutan? Seperti halnya Nabi Ibrahim yang diuji keimanannya oleh Allah dengan memerintahkan Nabi Ibrahim agar menyembelih anaknya.

Jadi, tanyakan pada hati kita, apakah cinta kita kepada idola kita akan mendatangkan kebaikan bagi kita di hadapan Allah? Karena nanti, ketika di Hari Penghisaban tiba, tidak ada satu pun yang peduli dengan satu yang lainnya. Apalagi idola kita.

Pahami prioritas, di nomor berapakah Allah di hati kita? Di nomor berapakah Nabi Muhammad di hati kita? Dan di nomor berapakah idola tersebut di hati kita? Jangan salah meletakkan nomor prioritas sedangkan kita sendiri paham bahwa hanya Allah dan RasulNyalah yang mampu menolong kita di Hari Akhir nanti. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version