View Full Version
Rabu, 11 Sep 2024

Peringatan Megathrust, Peringatan Pula bagi Dosa-dosa Kita

Berita soal Megathrust menjadi topik hangat di berbagai kalangan baru-baru ini. Berita tersebut dikemukakan agar masyarakat mengantisipasi diri mereka masing-masing jika sewaktu-waktu hal tersebut terjadi. Dan masyarakat pun meresponnya dengan baik dengan berbagi informasi soal apa-apa saja yang perlu disiapkan seperti tas siaga bencana, dan semacamnya. Namun, tak sedikit pula yang panik dan menuntut pemerintah agar melakukan regulasi yang lebih luas dan tegas agar sebisa mungkin tidak ada korban.

Soal gempa bumi, sebenarnya, di Indonesia sudah seringkali terjadi karena memang, ada banyak sekali gunung di Indonesia. Namun, di samping alasan ilmiah, kita sebagai seorang muslim, yang mana mayoritas dari kita juga muslim, kita tidak hanya melihat dari sisi ilmiah, namun juga dari sisi wahyu yang Allah dan RasulNya sampaikan. Simak dalil-dalil di bawah ini:

“Rasulullah Shallallahua’laihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, ‘Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana, dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’” (HR. Tirmidzi)

 “Ketika hari kiamat sudah dekat akan ada kematian yang sangat banyak dan setelahnya akan datang tahun-tahun di mana terjadi banyak gempa.” (HR. Ahmad)

“Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, al-haraj-yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR. Bukhari)

Dari semua dalil di atas, bisa kita pahami bahwa gempa adalah salah satu bentuk teguran dari Allah kepada kita, makhluk di bumi, yang seringkali berbuat dosa dan serakah. Dan jika kita melihat keadaan di negara kita sekarang, sangat bisa dipahami jika teguran tersebut tiba.

Penguasa yang zalim, penuh di negeri kita sekarang. Perzinahan, mulai dinormalisasi. Kemaksiatan ada di mana-mana, bagaimana kita bisa menyangkal bahwa hal tersebut terjadi hanya karena faktor alam, dan tidak ada ulah manusia di dalamnya?

Ketika terjadi gempa pada masa kekhalifahannya, Umar bin Khattab r.a. pun berkata kepada penduduk Madinah,

“Wahai Manusia, apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)? Andai kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!”

Takut

Wajar bagi kita jika kita memiliki rasa takut terhadap ini. Cemas, sehingga berpikir yang tidak-tidak. Namun ingatlah bahwa kita punya Allah. Jadi ubahlah segala energi cemas, takut dan khawatir tersebut menjadi doa dan penyerahan diri penuh kepada Allah.

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Allah Maha Pengampun, Allah Maha Penyayang. Tidak usah takut, tidak usah cemas. Kita serahkan semuanya kepada Allah. Minta ampunan dan perlindungan dariNya. Karena hanya Allahlah satu-satunya yang bisa menolong kita. Selagi kita punya Allah, semua akan baik-baik saja.

Semoga peringatan ini tidak hanya mengundang kekhawatiran, namun juga muhasabah dan bisa membuat kita merenung dan ingat bahwa di atas kita, ada kekuasaan yang jauh lebih tinggi dan dahsyat, sehingga tidak ada yang perlu disombongkan. Semoga Allah melindungi kita semua, dan memberikan ampunan kepada kita atas segala dosa-dosa kita. Aamiin. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version