View Full Version
Selasa, 17 Sep 2024

Bekerjalah dan Sholatlah

 

Oleh: Natasya

Kerja lembur bagai kuda, sampai lupa sama yang ngasih nyawa. Sering terjadi khususnya di kota-kota besar sampai-sampai kalau dia sholat, rekan-rekan kerjanya langsung takjub dan memujinya sebagai orang yang sangat alim. Padahal sholat wajib doang, udah gitu telat 30 menit setelah azan pula.

Banyak banget orang yang ninggalin sholat dengan alasan kerja dan terlalu capek kerja. Jadi, pas kerja dia ngerasa nggak sempat, terus pas pulang kerja, dia ngerasa kecapean dan langsung tidur aja alih-alih sholat isya’. Udah gitu nggak sholat subuh juga karena ngerasa kecapean juga.

Padahal, jika seseorang itu nggak hanya paham bahwa sholat itu hukumnya wajib, tapi juga termasuk dosa yang sangat besar di sisi Allah, maka nggak peduli mau capek atau atau sesempit apa pun waktunya, bakal disempetin buat sholat, kok. Sesempit-sempitnya waktu untuk bekerja, nggak mungkin, dong, di kerjaan kita nggak dikasih waktu istirahat sama sekali walau pun itu hanya 30 menit? Kalau pun benar nggak ada, maka karena udah tahu bahwa mau bagaimana pun keadaannya, sholat adalah prioritas hidup, maka akan diusahakan mencari jalan keluar lain selain harus memilih bekerja di tempat yang sama sekali tidak menyediakan waktu istirahat untuk sholat dan makan.

Kenapa sholat itu prioritas dalam hidup? Karena ia adalah perintah Allah. Kita, hamba Allah. Rezeki yang kita sampai salto-salto nyarinya itu, dari Allah. Kita adalah milik Allah, Allah, Maha Pemberi Rezeki. Jadi bayangin aja, kita berusaha nyari rezeki, nih, tapi abai sama yang punya dan yang ngasih rezeki. Jangankan Allah yang sumber dari rezeki itu sendiri. Kita kalau mau dapat uang gaji dari bos kita, ya, harus nurut sama perintah dan aturan dia ketika kita kerja di tempat dia. Lah, kita yang tinggal di bumi Allah, nih, tanpa Allah bisa apa, sih, kok sampai sombong banget mengabaikan perintahNya?

Sedikit tapi berkah

Tak jadi soal orang itu mau miskin atau pun kaya. Yang kaya juga masih banyak yang gila cari harta dunia sampai-sampai udah lupa total sama yang nyiptain dia. Tiap hari nyari duit sana sini, bisnis ini, bisnis itu, terus aja nggak ngerasa cukup, itulah bentuk dari ketidakberkahan rezeki. Semakin kita menyibukkan diri dengan dunia hingga mengesampingkan akhirat, maka akan Allah biarkan kita terus sibuk mengejarnya. Hati dan pikiran kita menjadi sempit, sehingga stres melanda, lalu menjadi penyakit. Jadi nggak usah alasan masih miskin, harus kerja keras, bla-bla-bla. Sekali lagi, rezeki itu milik Allah.

Tak hanya itu, jika sudah urusan akhirat ditinggalkan, Allah dilupakan, awalnya yang tidak pernah melakukan hal-hal haram demi mendapatkan uang, jadi menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Karena manusia, tuh, seringkali bablas, nggak ngerasa cukup sampai apa yang udah ada. Terus aja. Jadinya ya itu tadi, haram pun diterabas aja. Logika aja, sih, orang sholat lima waktu yang wajib aja rela ditinggalkan dengan alasan mencari uang, apalagi kalau tentang kemaksiatan yang lain. Easy-lah.

Walau memang, banyak sekali orang yang memang harus kerja siang dan malam demi menghidupi keluarga lalu terpaksa meninggalkan sholat. Namun sudah sejauh mana kita mengusahakan diri kita untuk tidak meninggalkan sholat, itulah yang akan dinilai sama Allah juga. Menghidupi keluarga wajib, sholat lima waktu juga wajib.

“Jika kalian diperintahkan pada sesuatu, maka lakukanlah semampu kalian.” (HR. Bukhari no. 7288)

Semoga kita selalu diberi kemudahan rezeki dan beribadah kepada Allah. Semangat untuk semua pejuang rupiah, khususnya para kepala keluarga, semoga Allah memudahkan kalian di segala urusan, dan dikuatkan jasmani dan rohaninya. Aamiin. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version