View Full Version
Senin, 11 Jan 2010

Frustasi, Ketua Senat Demokrat Sindir "Kulit Terang" Obama

WASHINGTON (SuaraMedia News) – Ketua Senat dari Partai Demokrat, Harry Reid, pada hari Sabtu waktu setempat meminta maaf atas ucapannya terhadap Presiden AS Barack Obama.

Reid mengatakan, “Barack Obama dapat menembus Gedung Putih karena Obama adalah seorang keturunan Afro-Amerika yang kulitnya lebih terang dan tidak berbicara dengan dialek negro, kecuali jika ia ingin melakukannya.”

Tanpa berpanjang lebar, Obama menerima permintaan maaf tersebut. “Sejauh yang saya ketahui, permasalahan ini telah selesai.”

Setelah kutipan tersebut muncul di situs web The Atlantic, Reid mengeluarkan pernyataan yang intinya menyesalkan pemilihan kata-kata yang tidak pantas. “Saya menyampaikan permohonan maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena telah menyinggung sebagian dan seluruh penduduk Amerika, khususnya dari kalangan keturunan Afrika-Amerika atas ucapan saya yang tidak patut.”

Obama kemudian memberikan pernyataan. Ia menyebutkan bahwa dirinya telah berbicara empat mata dengan Reid, yang merasa frustrasi karena dihadapkan pada kesulitan dan ganjalan dari kubu liberal dan konservatif dalam kampanye pencalonan ulang dirinya sebagai pimpinan Senat. Bagi Reid, yang tidak berada di peringkat teratas dalam jajak pendapat, komentar tersebut tidak dapat membantu, meskipun Obama amat bergantung kepada dirinya untuk mencoba meloloskan reformasi undang-undang tunjangan kesehatan.

Hal tersebut tertuang dalam buku berjudul Game Change yang ditulis oleh Mark Halperin dari Time dan John Heilemann dari New York magazine. Buku tersebut dibuat berdasarkan wawancara dengan lebih dari 200 orang yang terlibat dalam kampanye, termasuk Obama. Nama para narasumber dalam buku tersebut tidak dicantumkan, penulis buku juga tidak memberikan dokumentasi mengenai sumber-sumber wawancara. Buku tersebut akan dirilis pada hari Senin waktu setempat (Selasa WIB) dan kantor berita Associated Press berhasil mendapatkannya pada hari Sabtu (Minggu WIB) kemarin.

“Saya mendukung Barack Obama secara antusias dalam kampanye (kepresidenan) dan telah bekerja sekeras mungkin untuk meloloskan agenda legislatif Presiden Obama,” kata Reid dalam permohonan maafnya.

Reid memilih untuk berada dalam posisi netral ketika Partai Demokrat melangsungkan pemilihan internal untuk menentukan calon presiden yang diusung. Dalam pemilihan internal tersebut, Barack Obama bersaing dengan Hillary Rodham Clinton, mantan ibu negara AS yang kemudian ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri setelah Obama memastikan kemenangan dalam pemilihan presiden AS.

Buku tersebut juga menyebutkan bahwa Reid pernah mendorong Obama untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

“Anda tidak akan berkembang di sini,” kata Reid kepada Obama yang masih menjabat sebagai Senator. “Saya tahu Anda tidak menyukainya, mengerjakan apa yang Anda kerjakan.”

Buku tersebut juga mengupas pengenai kampanye kepresidenan dari partai oposisi pemerintah.

Menurut buku tersebut, para ajudan dari calon presiden Partai Republik, John McCain, sempat mengakui kesulitan yang mereka hadapi dengan calon wakil presiden Sarah Palin, mantan Gubernur Alaska.

Buku tersebut mengutip ucapan Steve Schmidt, seorang penasihat senior McCain, yang mengatakan kepada para pembimbing kebijakan luar negeri Palin, “kalian harus bekerja ekstra keras, dia (Palin) tidak tahu apa-apa.”

Ketika terbang kembali ke Alaska untuk melepas kepergian putranya yang berangkat menuju medan perang, Palin mengatakan kepada tim suksesnya; “Seandainya saja saya lebih memperhatikan hal-hal semacam ini.”

Palin juga pernah mengatakan bahwa dirinya tidak akan mnerima tawaran calon wakil presiden jika tahu beban yang harus ditanggungnya begitu besar.

Meg Stapleton, juru bicara mantan gubernur tersebut membeberkan versi ceritanya dalam buku tersebut. “Deskripsi gubernur (Palin) mengenai kejadian-kejadian ini dapat dibaca dalam bukunya, Going Rogue. Deskripsi yang ia berikan amat akurat,” kata Stapleton dalam sebuah pernyataan kepada 60 Minutes, yang tercantum dalam buku tersebut. “Dia (Palin) ada di sana, sedangkan para wartawan tidak.”

Penulis buku juga mengutip kesan pertama Obama mengenai pilihan McCain yang dijatuhkan kepada seorang gubernur, yang tidak banyak dikenal, untuk dijadikan calon wakil presiden. “Wow, saya rasa.. mungkin dia (Palin) telah berubah.”

Calon wakil presiden Obama waktu itu, Joe Biden, lebih berterus terang. “Siapa itu Sarah Palin?” tanya sang mantan senator ketika ditanyai oleh para wartawan kala tengah meninggalkan lokasi konvensi nominasi pencalonan di Denver.

Komentar Reid mengenai Obama dilontarkan pada saat Reid tengah membutuhkan bantuan Gedung Putih untuk tetap mempertahankan jabatannya.

Menyadari ancaman tersebut, permintaan maad Reid juga berperan di negara bagian tempatnya berasal. “Sepanjang karir saya, mulai dari upaya menyatukan industri permainan dan tarian di Las Vegas, hingga menentang keputusan para hakim radikal dan mempromosikan keberagaman dalam tubuh Senat, saya telah bekerja keras untuk mencapai kemajuan.”

Bahkan sebelum ucapannya dalam buku tersebut diberitakan, dalam sebuah hasil jajak pendapat yang baru dirilis pada hari Sabtu oleh Las Vegas Review Journal, ditunjukkan bahwa Reid terus memperoleh jumlah dukungan yang sedikit. Reid membuntuti mantan ketua Partai Republik Las Vegas, Sue Lowden, dengan selisih dukungan 10 persen, 50% berbanding 40%, dan tertinggal jauh di belakang dua orang penantang lainnya.

Lebih dari setengah penduduk Nevada tidak menyukai Reid. Hanya 33% responden yang memberikan dukungan kepada Reid. (dn/ut) www.suaramedia.com


latestnews

View Full Version