NEW YORK (SuaraMedia News) – Sebuah ritual sembahyang Yahudi Ortodoks, dengan mengenakan semacam “kotak suci” di atas kepala, menimbulkan kepanikan para penumpang pesawat, mereka mengkhawatirkan adanya ancaman bom. Penerbangan domestik tersebut mengudara pada hari Kamis, 21 Januari 2010.
“Tampaknya ada kesalahpahaman terhadap seorang penumpang (Yahudi) yang mengenakan benda-benda menurut kepercayaannya dan berdoa dengan suara lantang,” kata seorang sumber keamanan kepada Agence France-Presse tanpa menyebutkan namanya.
“Saya rasa, para awak pesawat menganggap apa yang dia lakukan, ditambah dengan benda yang dia kenakan adalah hal yang mencurigakan dan hal itu langsung menarik perhatian seluruh penumpang.”
Pesawat Chautauqua Airlines, yang berangkat dari New York, aslinya bertujuan ke Louisville, Kentucky, namun pesawat tersebut dialihkan ke bandara internasional Philadelphia setelah aparat keamanan mengatakan bahwa ada gangguan keamanan yang disebabkan oleh seorang penumpang yang mengganggu.
Greg Soule, juru bicara Transportation Security Administration (TSA) mengatakan bahwa penumpang tersebut langsung diinterogasi oleh aparat penegak hukum sesaat setelah pesawat tersebut mendarat, pesawat tersebut juga digeledah.
”Memang ada seseorang yang ditangkap,” kata seorang juru bicara FBI ketika memberikan keterangan kepada AFP.
”Ada kekhawatiran keamanan, namun saya tidak bisa memberikan komentar mengenai hal itu.”
Peristiwa tersebut merefleksikan kepanikan di seluruh jaringan penerbangan AS pasca tuduhan upaya peledakan oleh seorang pemuda Nigeria di maskapai Northwest Airlines yang terbang dari Amsterdam menuju Detroit pada tanggal 25 Desember lalu.
Aktivitas di bandara internasional Newark dibekukan pada awal bulan ini ketika ada seorang pria yang memasuki zona aman tanpa ijin, namun terungkap kemudian bahwa ia hanya hendak memberikan ciuman terakhir kepada penumpang yang akan berangkat.
Keresahan lainnya timbul di bandara California ketika para agen TSA menemukan ”cairan mencurigakan” yang dibawa seorang penumpang pesawat, namun belakangan diketahui bahwa cairan tersebut hanyalah madu.
Laporan awal saluran televisi CBS 3 menyebutkan bahwa ada seorang penumpang laki-laki yang mengenakan phylactery, kotak berisi ayat-ayat kitab suci yang diikatkan oleh kaum Yahudi Ortodoks di kepala mereka sebagai bagian dari ritual sembahyang.
”Dia mengucapkan doa dengan amat lantang, dia juga mengenakan benda aneh itu,” kata sang sumber.
”Dari apa yang kami dengar, ada kendala bahasa,” tambahnya.
Beberapa tahun sebeumnya, ada banyak kesalahpahamanan memalukan dalam maskapai penerbangan AS yang melibatkan Muslim atau orang-orang dari Timur Tengah.
Pada tahun 2006, seorang arsitek dihalang-halangi saat hendak menaiki maskapai JetBlue dari New York ke California karena mengenakan kaus dengan tulisan Arab di bagian depan.
Raed Jarrar, yang berdarah Irak, mengatakan bahwa seorang petugas mengatakan: ”Pergi ke bandara dengan mengenakan kaus bertulisan Arab sama seperti pergi ke bank dan mengnakan kaus yang bertuliskan ’saya perampok’.”
Padahal, tulisan Arab di kaus tersebut artinya: ”Kami tidak akan diam membisu,” kata-kata yang menjadi slogan anti perang di Timur Tengah. (dn/io) www.suaramedia.com