View Full Version
Kamis, 28 Jan 2010

Hamas Seret Perampok Organ Israel Ke Hukum Internasional

RAMALLAH (SuaraMedia News) – Pemerintah de facto di Jalur Gaza, Hamas, mulai mengumpulkan kesaksian dari para keluarga yang anak laki-lakinya dilaporkan diambil organ-organ tubuhnya oleh tentara Israel, ujar Menteri Kehakiman Gaza Muhammad Faraj Al Ghoul pada hari Rabu.

“Kami telah mulai mengumpulkan dokumen dan informasi yang membuktikan bahwa tentara pendudukan Israel mencuri bagian tubuh para martir. Kami berniat mempersiapkan arsip hukum lengkap untuk digunakan dalam tuntutan hukum melawan pemerintah Israel di pengadilan internasional,” ujar Al Ghoul.

Pengumuman itu menyusul berbulan-bulan tuduhan yang timbul tenggelam dan tumpukan laporan dari reporter Israel dan internasional mengenai serangkaian insiden yang menyangkut pencurian organ tubuh para pemuda yang berada dalam tahanan Israel.

Al Ghoul mengatakan bahwa pengumuman itu akan dicetak di koran-koran lokal meminta para keluarga dan korban pencurian untuk keluar dan bersaksi di kantor kementerian.

Pemerintah otoritas Palestina mengatakan bahwa mereka akan membawa kasus pencurian organ tubuh warga Palestina oleh Israel  ke Pengadilan Kriminal Internasional  (ICC) di The Hague.

Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Ramallah pada hari Rabu, Menteri Urusan Tahanan Palestina, Issa Qaraqe, mengatakan bahwa pemerintah akan meluncurkan sebuah investigasi ke dalam kasus ini dan membawanya ke The Hague serta PBB.

Otoritas Palestina akan mengumpulkan lebih banyak informasi untuk mengangkat isu ini ke ICC dan PBB, ujarnya. “Penjahat-penjahat Israel itu harus dihukum karena melanggar konvensi internasional termasuk Konvensi Jenewa ke-4.”

Sepanjang akhir pekan, televisi Kanal 2 Israel menayangkan sebuah wawancara yang dilakukan tahun 2002 dengan kepala lembaga forensik Israel, Abu Kabir,  saat itu, Dr. Jehuda Hiss, yang mengungkapkan bahwa patolog forensik memanen organ-organ tubuh dari jasad orang-orang yang sudah meninggal, termasuk warga Palestina di tahun 1990an.

Militer Israel mengkonfirmasi laporan itu namun mengklaim bahwa “Aktivitas itu telah dihentikan satu dekade lalu dan tidak terjadi lagi.”

Sementara itu, dalam konferensi yang sama, Menteri Kesehatan Palestina Fathi Abu Maghli mengatakan, “Sekarang kami mencemaskan kehidupan tahanan kami di dalam penjara-penjara Israel.”

Ia menjelaskan bagaimana cara Israel menyerahkan jasad beberapa warga Palestina pada keluarga mereka.

“Mereka bahkan memberikan persyaratan untuk pengirimannya: jangan periksa jasadnya dan kuburkan mereka di malam hari,” ujar Maghli.

Isu pencurian organ Israel menjadi berita utama musim panas lalu, ketika sebuah koran Swedia mempublikasikan artikel yang melaporkan bahwa rezim Israel telah mencuri organ-organ tubuh warga Palestina yang dibunuh.

Artikel yang berjudul “Mereka Merampok Organ Tubuh Putra Kami” dan dipublikasikan oleh Aftonbladet itu menimbulkan kemarahan di kalangan pejabat Israel, yang menyebutnya “tidak berdasar”, “keterlaluan”, “dan anti-Semit”.

Namun, Donald Bostrom, penulisnya, mengatakan bahwa tujuan artikelnya adalah untuk menyerukan diadakannya sebuah investigasi ke dalam sejumlah klaim yang dibuat tahun 1990an bahwa terjadi aktivitas semacam itu.

Sementara itu, seorang penduduk Seattle, yang menyebut diri sebagai seorang aktivis kulit hitam, membuat berang Israel dengan menunggah sebuah video ke situs YouTube.

Dalam video tersebut, ia mengatakan bahwa para prajurit yang dikirimkan dalam delegasi Tentara Pertahanan Israel (IDF) menuju lokasi gempa dahsyat Haiti telah terlibat dalam tindak kriminal berupa pencurian organ tubuh para pasien yang mereka tangani.

Pria yang menyebut diri T. West, adalah pemimpin kelompok bernama AfriSynergy Production, yang memiliki tujuan untuk memperkuat kaum kulit hitam.

Host tayangan video tersebut mengumpulkan berbagai siaran stasiun televisi yang membahas mengenai perlengkapan modern dan apa yang dilakukan oleh tim Israel di Haiti, ia memuji bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada para korban gempa Haiti. Namun, setelah sekitar satu setengah menit memberikan pujian, pria tersebut memandang kamera dengan mimik wajah serius dan mengatakan bahwa ada pihak-pihak yang datang ke Haiti dengan status sebagai bagian dari tim SAR, namun tidak memiliki hati nurani, diantaranya adalah IDF.

Pria tersebut menegaskan kembali klaimnya dan menyebutkan bahwa sebelumnya IDF telah mencuri organ tubuh penduduk Palestina dan lainnya. Ia menekankan bahwa tragedi kemanusiaan tersebut tidak banyak diawasi. Pria tersebut kemudian memperingatkan agar para penduduk Haiti harus mengawasi sesamanya untuk melindungi mereka dari kelompok medis internasional yang sengaja datang ke Haiti demi uang. Ia menyatakan bahwa ada orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan dan menghasilkan uang di atas penderitaan rakyat Haiti. (rin/mn/pv/sm) www.suaramedia.com



latestnews

View Full Version